Siapa yang  membantu menyelesaikan skripsimu?
Siapa yang mengantar ke rumah sakit waktu ibumu  sakit dan di rumah tidak ada siapapun?
Siapa yang membelamu saat kamu diganggu anak jalanan?
Siapa yang mengajakmu melihat tempat-tempat indah di muka bumi ini, dan membuatmu makin eksis di dunia maya?
Seharusnya kita memang tak perlu membenci mantan. Sebab mantan adalah orang yang mula-mula memperkenalkan kita pada sebuah dunia berdimensi lain bernama cinta.
Kita jadi faham cara mengolah perasaan agar tak mudah terluka, tapi bersiap tabah saat salah satu terluka.
Mantan Cinta, apalagi cinta pertama. Ia adalah guru segalanya. Berjuang mati-matian hanya untuk mendapatkan balasan sebuah perasaan. Bahkan rela berkorban apapun demi meraih arti kesetiaan.
Seharusnya kita tak perlu membenci mantan.
Kepintarannya membuat ilusi perasaaan membuat kita hidup dengan penuh harapan.
Bisa membayangkan kebahagiaan di masa depan walau hanya dengan sepiring nasi goreng atau menggenggam tangan di perjalanan.
Seharusnya kita tak perlu membenci mantan. Karena dia, kita mengerti  arti sebuah pengorbanan. Ia abaikan urusannya yang lebih penting untuk kita, hanya bertujuan agar cinta kita tetap terjaga...
I Love you Mantan ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H