Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Undangan Pernikahan Dalam Penguatan Kehidupan Sosial

11 Januari 2020   01:17 Diperbarui: 11 Januari 2020   01:18 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu acara masih kurang satu Minggu. Tenda sudah dipasang, orang-orang yang mendengar saya mau hajatan datang ke rumah meminta undangan. Tapi waktu sudah tidak mengijinkan lagi untuk bikin undangan.

Jadi kami cukupkan undangan 800 itu sambil menunggu keputusan Allah bagimana akan mencukupkan rejeki kami.

Tamu datang membludak /dokpri
Tamu datang membludak /dokpri
Jumlah undangan yang menurut tetangga saya sangat banyak, membuat istri saya kawatir tidak bisa menyuguhi tamu dengan baik. Mengingat kondisi kami yang penuh keterbatasan.


Hingga hari H datang. Ritual akad nikah berjalan dengan lancar, menghantar putri saya  menjadi pasangan suami istri yang sah.

Kekawatiran saya mulai muncul, mengingat tamu yang datang begitu banyak.


Menurut catatan buku tamu, 1000 undangan menulis nama mereka.

Belum lagi undangan Tamu besan yang jumlahnya ribuan. Membuat saya ketar-ketir dan beberapa kali harus mengecek dapur menanyakan apa makanan untuk tamu nasih ada.

Numpang di teras tetangga karena kursi bawah tenda tidak muat/dokpri
Numpang di teras tetangga karena kursi bawah tenda tidak muat/dokpri
Beras 5 Kwintal sudah habis dimasak, daging ayam 500 kg juga sudah habis dimasak. Tamu ribuan datang silih berganti tiada habisnya sampai malam hari.


Tapi saya heran, mengapa masakannya masih ada saja ?

Sampai sekarang pun saya masih belum faham dengan kondisi yang saya alami ketika hajatan.

Undangan pernikahan  memang seringkali menjadi persoalan pelik bagi siapapun baik yang memberi ataupun menerima. Yang memberi undangan harus bersiap menjamu, meskipun yang diundang tidak mengharapkan suguhan.

Dan yang diundang bersiap menyumbang meskipun pada dasarnya yang mengundang tidak berharap disumbang.

Jadi kalau ada yang datang tidak memberikan sumbangan, atau sumbangannya sedikit ya diterima saja. Sebab mengundang itu Sunnah, mendatangi undangan  itu wajib tapi besaran sumbangan tidak ada ketentuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun