Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Perjalanan Mencari Obat di Sumber Mata Air Belerang Candi Gedongsongo

10 Januari 2020   09:55 Diperbarui: 10 Januari 2020   09:57 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam air belerang /dokpri

Selesai mandi air belerang kami pulang. Keajaiban terjadi. Kulit yang sewaktu datang penuh luka, mengering seketika.

Beberapa hari kemudian saya dikabari, Didik kondisinya makin parah. Permukaan sekujur badan melepuh seperti terbakar. Obat-obatan merk tertentu yang katanya sangat manjur mengobati kulit tak ada yang mempan satupun.

Hampir 3 hari lamanya Didik seperti ini.  Bahkan krena kulit melepuh seperti luka bakar itu makin parah, dan kalau pecah lengket di kain, maka digunakan daun pisang sebagai alas tidur melapisi kasur .

Saya menyarankan dibawa ke rumah sakit saja. Sebab di rumah sakit ada perawatan yang lebih intensif.

Akhirnya Didik dibawa ke rumah sakit. Kata dokter yang merawatnya, Didik terkena racun gypsum yang selama ini menjadi pekerjaannya. Racun itu telah masuk ke dalam pori-pori kulitnya. Dan karena bersentuhan dengan zat belerang maka terjadi reaksi kimia. Melepuhlah kulitnya.

Kemarin sebelum Didik mandi di air belerang. Tak ada satupun dokter yang bisa mendeteksi penyakitnya.

Baru setelah mandi air belerang dokter mengetahui penyakitnya.

Satu Minggu Didik dirawat di rumah sakit, sedikit demi sedikit lukanya mulai mengering   Dan akhirnya diperbolehkan pulang.

Saat ini Didik sudah sehat. Berkumpul dengan anak istrinya dan hidup bahagia terhindar dari berbagai penyakit.

Sekarang Didik sudah faham adanya radiasi racun dari pekerjaannya memasang gypsum. Maka kalau bekerja ia sudah mulai full safety. Lengan panjang dan pelindung udara selalu ia pakai.

Semoga kisah ini menjadi hikmah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun