Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Perjalanan Mencari Obat di Sumber Mata Air Belerang Candi Gedongsongo

10 Januari 2020   09:55 Diperbarui: 10 Januari 2020   09:57 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam air belerang /dokpri

Penyakitnya tidak membaik, malah semakin buruk kondisinya.

Maka atas saran seseorang, saya menemaninya mencari obat alami di  pemandian  sumber mata air belerang Gedongsongo. Menurut kabar kandungan fosfor pada air belerang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

Jalan menanjak kami tempuh selama 20 menit, dengan beberapa kali berhenti, karena teman saya ini terlihat kelelahan sambil menahan rasa gatal dan perih di seluruh tubuhnya.

Setelah itu kita harus menuruni bukit. Jalan setapak yang  terlihat sedikit hujan, dan beberapa kali harus menyingkir agak ke pinggir karena bertemu penunggang kuda.

Akhirnya dengan penuh perjuangan yang berat sampai juga kami ke Lokasi Pemandian air belerang

Pintu pemandian masih terkunci. Pegawai yang jaga belum datang karena belum saatnya. Sementara teman saya terus mengeluh akan kulitnya yang makin menyiksa. Beberapa pengunjung juga terlihat mengantri dengan keluhan yang sama. Penyakit kulit.

Akhirnya petugas datang, tiket masuk Rp.7500 kami bayar dan teman saya mulai menceburkan diri.

Dari kedokan kecil ini air panas bumi dialirkan ke kolam melalui paralon/dokpri
Dari kedokan kecil ini air panas bumi dialirkan ke kolam melalui paralon/dokpri
Kolam selebar 2X10 meter itu terisi penuh.Air kolam berwarna abu-abu tampak mengepul. Air ini bersumber dari sumber air alami yang ada di sisi barat, yang ditampung dalam lobang penampungan, lalu dialirkan ke kolam melalui paralon ke dalan kolam.

Terlihat ia meronta menahan perih.

"Tahan mas, tahan ..", penjaga kolam memberi semangat .

"Nanti lama-lama akan enak".  

Benar saja, setelah beberapa saat teman saya mulai nyaman. Ia basahi semua permukaan kulitnya di pancuran yang tersedia di dalam kolam. Bahkan penjaganya membantu mengambilkan lumpur untuk dibalurkan ke seluruh tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun