Yang terakhir ia terlihat membantai seekor musang. Gigi bagian kanan sebelah atas patah terkena hantaman si musang. Musang kalah, dan pergi tak pernah kembali sambil menahan malu
Suatu hari, kami pergi. Curut beserta ketiga anaknya kami  tinggal untuk menunggu rumah. Makanan kering kami taruh di beberapa tempat agar ia tak kesulitan saat lapar menggoda.
Dua hari kemudian Curut mengeong lemah  menyambut kami. Seperti ingin mengabari telah terjadi sesuatu pada ketiga anaknya.
Tetangga sebelah rumah bilang, "Kemarin ada sebuah mobil berhenti, lalu mengambil ketiga anak kucing, katanya sudah bilang sama pak Nawir".
"Duh, pencuri ", saya mengumpat dalam hati.
Akhir-akhir ini saya sering beradu pandang dengan Curut. Ia kucing pemalu bahkan kalau difoto kaki depannya digunakan menutupi wajahnya.
Saya sering merasa menyesal mengapa Curut dikebiri. Saat ini Curut terlihat sehat dan gemuk. Bahkan bulunya bersih padahal tak pernah dimandikan.Â
Sebagaimana gadis cantik sebenarnya Curut cukup menarik lawan jenis. Tapi sepertinya para pejantan tahu kalau Curut sudah tak lagi bisa punya anak. Jadi saat Curut lewat, para pejantan hanya melihat dengan penuh keheranan.
Lalu berkata.. "meoooong"
Curut hanya seekor kucing, sesedih apapun ceritanya ia hanya seekor kucing. Hanya pelajaran berharga ini bisa diambil oleh siapapun yang mampu mengambil pelajaran dari perjalanan Curut si Kucing.
Meooong....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H