Ia langsung masuk menuju rumah dan meletakkan dua bungkusan itu di balik pintu.
"Ibu mana ya?", tanya dokter Novi, lalu ia menuju pintu dan memanggil istri saya. Dengan keramahan yang dibuat-buat istri saya  menerima sebuah amplop coklat yang cukup tebal.
Setelah itu tamu saya pamit. Saya mengiringi kepergian mereka dengan segudang tanda tanya.
Lalu saya masuk rumah. Istri saya lalu menyodorkan amplop pemberian dokter Novi. Isinya 15 lembar uang berwarna merah.
Saya berfikir istri masih marah karena melihat suaminya mendapatkan hadiah tak terduga. Ternyata, isi amplop coklat itu telah membantu melupakan kecemburuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H