Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Warung Pak Ta'in Selalu Ramai?

2 Januari 2020   21:50 Diperbarui: 2 Januari 2020   21:47 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru setelah beberapa saat, perumahan Dinar Mas mulai penuh apalagi Bukit Kencana Jaya lebih penuh, para penghuni perumahan mulai menyerbu warungnya karena harganya murah.

Mak Mun mulai buka warungnya dari jam 08.00 pagi. 15 kg beras ia masak setiap hari dan habis pukul 16.00 sore. Bahkan kalau bulan puasa Mak Mun memasak lebih banyak, bisa 2 kali lipatnya. Sebab bulan puasa warung makan banyak yang tutup siang hari. Sedangkan para pekerja proyek tetap bekerja dan tidak libur kecuali hari Minggu.

Buruh proyek menikmati makan siang 
Buruh proyek menikmati makan siang 
"Saya hanya berniat melayani para para pekerja proyek," kata Mak Mun merendah.

Warung ini pernah terbakar beberapa waktu yang lalu. Mungkin karena iseng melihat larisnya warung ini. Jadi ada yang iri. Tapi keesokan harinya warung ini sudah berdiri lagi meskipun dengan kondisi seadanya dan para pekerja proyek bisa makan kembali.

Menantunya membantu memasak dengan kayu bakar 
Menantunya membantu memasak dengan kayu bakar 

Makanan memang sepertinya hal yang remeh, tapi justru menempati posisi paling penting karena merupakan sumber energi.
Menyediakan makanan untuk orang papa yang membutuhkan tentu mengandung hikmah yang besar.

Para pekerja proyek dengan penghasilan pas-pasan akan berfikir dua kali untuk tiap hari makan di warteg atau di rumah makan padang. Sebab di sana harganya lebih mahal. Para pekerja proyek berfikir bahwa penghasilan yang ia dapatkan dari memeras keringat dan banting tulang tak untuk dirinya sendiri melainkan untuk anak istrinya yang di rumah menanti.

Jadi makan di warung pak Ta'in memang cara yang paling tepat untuk mengatasi pengeluaran, agar penghasilannya sebagai buruh proyek bisa dinikmati anak istri. 

Semoga pak Ta'in dan Mak Mun tetap diberi kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun