Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Musim Penghujan, antara Harapan dan Kekhawatiran

28 Desember 2019   16:25 Diperbarui: 3 Januari 2020   22:35 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat hujan mulai datang | Dokpri

Tanaman milik warga mulai terlihat segar saat hujan mulai turun, karena siraman seadanya dari selang tak mampu membuat tanaman kenyang saat kemarau.

Hujan dan panas keduanya dibutuhkan oleh manusia, tapi manusia tak mampu memilih antara turun hujan atau tetap dalam cuaca cerah.

Tuhan Sang Pencipta mampu ciptakan hujan, Tuhan pun mampu menciptakan panas. Bahkan Tuhan mampu menciptakan Hujan dan panas sekaligus dalam satu waktu.

Hujan dan panas hanyalah sebuah keperluan yang disediakan untuk manusia. Lihatlah di Jakarta begitu banyak manusia yang dihidupi dengan hujan. Sewa payung, pedagang jas hujan, sewa getek saat terjadi genangan di ruas-ruas jalan.

Saya salah seorang pedagang kaki lima yang  sering terkena dampak saat hujan, apalagi kalau datangnya sore hingga malam hari. Nyaris dagangan tak tersentuh pembeli.

Tapi turunnya hujan memang terkadang jadi malapetaka bagi manusia saat lalai. Membuang sampah sembarangan adalah salah satunya. Membangun  saluran secara sembarangan tanpa memperhitungkan dampak yang ditimbulkan, Penggundulan hutan hingga menjadi sebab erosi dan masih banyak lagi yang lain.

Musim kemarau memang terkadang menyiksa,  air langka, tanaman mati, ternak kehausan. Tapi lihatlah sisi yang lain. Petani garam akan bisa terus memproduksi apabila musim kemarau. Padi hanya bisa kering saat cuaca panas. Bahkan pengrajin kerupuk akan sangat bersyukur bila musim kemarau tiba, sebab itu adalah saat produksi harus dikebut.

Bukankah ibu-ibu yang memiliki bayi akan bersuka ria saat cuaca panas ?
Sebab mereka bisa mengeringkan pakaian putera-puteri mereka dengan aman.

Musim kemarau dan musim hujan menurut saya sama saja. Sama-sama memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Sebab Allah Tuhan Semesta Alam tak pernah menciptakan satu barangpun yang tidak ada manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Jadi.. tetaplah menjadi hamba yang bersyukur. Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun