Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pohon Berbuah Lebih dari Satu Macam di Makam Maulana Syamsudin Pemalang

28 Desember 2019   11:06 Diperbarui: 28 Desember 2019   11:05 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi jalan menuju makam (dokpri)

Tiap wali penyebar agama Islam di tanah Jawa selalu memiliki kelebihan dan karomah yang tidak biasa. Ada yang mampu merubah biji kolang Kaling menjadi emas, seperti Sunan Kudus, ada yang mampu berenang ke luar pulau hanya dengan dua butir kelapa yang yang disatukan seperti kisah Syekh Jangkung, ada yang hentakannya mampu membuat tanah amblas menjadi gua seperti sejarah masjid perut bumi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kondisi jalan menuju makam (dokpri)
Kondisi jalan menuju makam (dokpri)
Pantai utara pulau Jawa adalah rute dan tempat bersandar kapal-kapal dari negeri seberang. Dan notabene menjadi satu-satunya jalur kedatangan orang dari luar  pulau Jawa. Karena lautnya yang tenang dibanding pantai selatan, maka tak heran apabila para tokoh penyebaran Islam banyak memulai eksistensinya dari pinggir pantai Utara.

Makam berada di dalam ruangan kaca (dokpri)
Makam berada di dalam ruangan kaca (dokpri)
Kabupaten Pemalang Jawa Tengah adalah salah satu pintu kedatangan para da'i dari Tanah Arab. Lokasi  dusun Pecolotan Kel Sugih waras kabupaten Pemalang terdapat sebuah makam yang dianggap keramat oleh para peziarah. Tempat sangat ramai pada bulan-bulan tertentu. Lokasinya yang dekat pantai menjadi tujuan wisata yang sangat menarik.

Seorang wali dikabarkan dimakamkan di sini. Namanya Syekh Maulana Syamsudin. Konon  beliau adalah keturunan langsung dari syekh Abdul Qadir Jailani dari Bahgdad karena dimasa kecil namanya Solehuddin Al-Baghdadi.

Tempat parkir yang sangat luas akan menyambut pengunjung yang datang. Bangunan  berwarna paduan hijau kuning terlihat di gapura masuk area makam.

Tempat ini dikelola oleh warga sekitar. Dan berhasil membangun beberapa fasilitas umum seperti masjid, toilet, dan bilik-bilik untuk menginap para peziarah.

Makam Syekh Syamsudin berada dalam satu ruangan khusus bertutup kaca tembus pandang. Peziarah yang datang biasanya melakukan ritual tahlil dan doa disekeliling makam.

Air keramat (Dokpri)
Air keramat (Dokpri)

Di area makam terdapat sumur yang konon airnya mengandung karomah yang bisa menjadi perantara kesembuhan berbagai macam penyakit.

Di area ini juga terdapat sebuah pohon ajaib yang menurut kabar usianya sudah ratusan tahun. Pohon ini sangat unik, pangkal pokoknya adalah pohon beringin yang dibawahnya menyimpan sumber air yang mengalir ke sumur.

Disekeliling pohon beringin terlihat tumbuhan lain yang berbeda dari ujung akar yang sama. Dan yang lebih menarik lagi, menurut cerita anggota rombongan kami, beberapa waktu saat ia berkunjung ke tempat ini, ia melihat fenomena yang sangat aneh. Pohon ini berbuah lebih dari satu macam.

Saksi hidup yang pernah melihat pohon berbuah macam-macam jenis (dokpri)
Saksi hidup yang pernah melihat pohon berbuah macam-macam jenis (dokpri)

Masih menurut anggota rombongan, buah yang muncul dari pohon ini bermacam-macam. Beberapa jenis buah bergerombol di titik yang berbeda. Ada durian, sawo, rambutan dan buah yang lain.

Pohon itu (dokpri)
Pohon itu (dokpri)

Sayangnya saat kami datang tempat ini belum musim buah. Jadi saya belum bisa mengabadikan momen keanehan ini secara langsung.

Pasar Ikan di Luar Area Makam.

Debur ombak yang menyapu pantai terdengar merdu. Nyanyian alam ini seperti magnet yang menarik minat para pengunjung untuk melihatnya. Berada di sepanjang bibir pantai terdapat puluhan lapak pedagang kaki lima yang menjual aneka ikan segar dan ikan kering. 

Pasar wisata (dokpri)
Pasar wisata (dokpri)

Pengunjung bisa membelinya dan menikmati sajian ikan atau udang goreng, sekaligus melihat proses penggorengannya secara langsung.

Berbagai jenis ikan kering baik yang asin maupun yang hambar tersedia di tempat ini.Pengunjung bisa memilih ikan-ikan yang akan dibelinya lalu menimbang dan membayarnya.

Melihat proses penggorengan (dokpri)
Melihat proses penggorengan (dokpri)

Wisata Religi memang seperti agenda tahunan umat islam di tanah Jawa. Setidaknya dua kali setiap tahun ribuan rombongan wisata religi terbentuk, dan memenuhi makam para wali yang tersebar dari Banten sampai Madura. 

Menikmati ikan goreng (dokpri)
Menikmati ikan goreng (dokpri)
Di lain kesempatan saya akan turunkan lagi tulisan yang lain mengenai makam para wali.

Sukses untuk anda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun