Tiap wali penyebar agama Islam di tanah Jawa selalu memiliki kelebihan dan karomah yang tidak biasa. Ada yang mampu merubah biji kolang Kaling menjadi emas, seperti Sunan Kudus, ada yang mampu berenang ke luar pulau hanya dengan dua butir kelapa yang yang disatukan seperti kisah Syekh Jangkung, ada yang hentakannya mampu membuat tanah amblas menjadi gua seperti sejarah masjid perut bumi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Seorang wali dikabarkan dimakamkan di sini. Namanya Syekh Maulana Syamsudin. Konon  beliau adalah keturunan langsung dari syekh Abdul Qadir Jailani dari Bahgdad karena dimasa kecil namanya Solehuddin Al-Baghdadi.
Tempat parkir yang sangat luas akan menyambut pengunjung yang datang. Bangunan  berwarna paduan hijau kuning terlihat di gapura masuk area makam.
Tempat ini dikelola oleh warga sekitar. Dan berhasil membangun beberapa fasilitas umum seperti masjid, toilet, dan bilik-bilik untuk menginap para peziarah.
Makam Syekh Syamsudin berada dalam satu ruangan khusus bertutup kaca tembus pandang. Peziarah yang datang biasanya melakukan ritual tahlil dan doa disekeliling makam.
Di area makam terdapat sumur yang konon airnya mengandung karomah yang bisa menjadi perantara kesembuhan berbagai macam penyakit.
Di area ini juga terdapat sebuah pohon ajaib yang menurut kabar usianya sudah ratusan tahun. Pohon ini sangat unik, pangkal pokoknya adalah pohon beringin yang dibawahnya menyimpan sumber air yang mengalir ke sumur.
Disekeliling pohon beringin terlihat tumbuhan lain yang berbeda dari ujung akar yang sama. Dan yang lebih menarik lagi, menurut cerita anggota rombongan kami, beberapa waktu saat ia berkunjung ke tempat ini, ia melihat fenomena yang sangat aneh. Pohon ini berbuah lebih dari satu macam.
Masih menurut anggota rombongan, buah yang muncul dari pohon ini bermacam-macam. Beberapa jenis buah bergerombol di titik yang berbeda. Ada durian, sawo, rambutan dan buah yang lain.
Sayangnya saat kami datang tempat ini belum musim buah. Jadi saya belum bisa mengabadikan momen keanehan ini secara langsung.
Pasar Ikan di Luar Area Makam.
Debur ombak yang menyapu pantai terdengar merdu. Nyanyian alam ini seperti magnet yang menarik minat para pengunjung untuk melihatnya. Berada di sepanjang bibir pantai terdapat puluhan lapak pedagang kaki lima yang menjual aneka ikan segar dan ikan kering.Â
Pengunjung bisa membelinya dan menikmati sajian ikan atau udang goreng, sekaligus melihat proses penggorengannya secara langsung.
Berbagai jenis ikan kering baik yang asin maupun yang hambar tersedia di tempat ini.Pengunjung bisa memilih ikan-ikan yang akan dibelinya lalu menimbang dan membayarnya.
Wisata Religi memang seperti agenda tahunan umat islam di tanah Jawa. Setidaknya dua kali setiap tahun ribuan rombongan wisata religi terbentuk, dan memenuhi makam para wali yang tersebar dari Banten sampai Madura.Â
Sukses untuk anda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H