Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pohon Berbuah Lebih dari Satu Macam di Makam Maulana Syamsudin Pemalang

28 Desember 2019   11:06 Diperbarui: 28 Desember 2019   11:05 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat proses penggorengan (dokpri)

Saksi hidup yang pernah melihat pohon berbuah macam-macam jenis (dokpri)
Saksi hidup yang pernah melihat pohon berbuah macam-macam jenis (dokpri)

Masih menurut anggota rombongan, buah yang muncul dari pohon ini bermacam-macam. Beberapa jenis buah bergerombol di titik yang berbeda. Ada durian, sawo, rambutan dan buah yang lain.

Pohon itu (dokpri)
Pohon itu (dokpri)

Sayangnya saat kami datang tempat ini belum musim buah. Jadi saya belum bisa mengabadikan momen keanehan ini secara langsung.

Pasar Ikan di Luar Area Makam.

Debur ombak yang menyapu pantai terdengar merdu. Nyanyian alam ini seperti magnet yang menarik minat para pengunjung untuk melihatnya. Berada di sepanjang bibir pantai terdapat puluhan lapak pedagang kaki lima yang menjual aneka ikan segar dan ikan kering. 

Pasar wisata (dokpri)
Pasar wisata (dokpri)

Pengunjung bisa membelinya dan menikmati sajian ikan atau udang goreng, sekaligus melihat proses penggorengannya secara langsung.

Berbagai jenis ikan kering baik yang asin maupun yang hambar tersedia di tempat ini.Pengunjung bisa memilih ikan-ikan yang akan dibelinya lalu menimbang dan membayarnya.

Melihat proses penggorengan (dokpri)
Melihat proses penggorengan (dokpri)

Wisata Religi memang seperti agenda tahunan umat islam di tanah Jawa. Setidaknya dua kali setiap tahun ribuan rombongan wisata religi terbentuk, dan memenuhi makam para wali yang tersebar dari Banten sampai Madura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun