Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merajut Cinta di Dieng, Negeri di Atas Awan

26 Desember 2019   01:51 Diperbarui: 29 Desember 2019   08:54 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naik ke bukit sikunir Dieng ternyata pagi itu ratusan orang sudah bersiap. Beberapa rombongan menggunakan seragam terlihat jalan bersama-sama menikmati jalanan yang menanjak.

Pemandangan dari atas bukit sikunir menjelang sunrise | Dokpri
Pemandangan dari atas bukit sikunir menjelang sunrise | Dokpri
Sampai di atas bukit azan subuh sayup-sayuo berkumandang. Kami yang muslim beranjak melaksanakan sholat subuh di musholla atas bukit.

Selesai subuh, semburat merah pertanda matahari mulai beranjak muncul. Sinar yang indah tampak di depan mata. Dalam gugusan awan berwarna merah kekuningan. 

Beberapa orang mengabadikan momen mengambil gambar Selfi maupun merekam lukisan keindahan alam ini dengan ponsel masing-masing. 

Suasana bergemuruh para pengunjung  diselingi suara ayam berkokok yang terdengar dari kejauhan, semakin menambah keceriaan pagi ini. Sampai akhirnya matahari terlihat sempurna dan rombongan berangsur turun kembali ke penginapan masing-masing.

Mengunjungi Candi Pandawa
Setelah mandi saya berdua dengan istri segera menuju lokasi wisata terdekat dari homestay. Keindahan Candi Pandawa yang di dalamnya ada candi Arjunadan beberapa candi dengan nama pewayangan, menarik minat kami untuk masuk ke area. 

Sebenarnya kalau ramai, pengunjung diwajibkan menggunakan sarung bermotif kotak hitam putih sebagai syarat masuk area candi. 

Tapi waktu itu masih pagi, matahari belum tinggi, loket belum buka dan kami berdua langsung masuk saja melalui pintu utama. Jalan yang panjang berupa tatanan lempengan batu gunung yang tertata rapi menjadi pijakan yang nyaman ke area candi. 

Jalan ke candi Pandawa
Jalan ke candi Pandawa
Saya juga tidak tahu, mengapa candi Dieng diberi nama tokoh pewayangan? Padahal nama wayang Indonesia diciptakan oleh Sunan Kalijaga dari Kerajaan Mataram Islam. Hari makin panas, matahari makin meninggi. Kami segera beranjak keluar dari area candi.

Setelah sarapan di warung yang ada di halaman parkir area wisata, kami mencoba masuk ke bukit yang di dalamnya terdapat museum koleksi Dieng, sayang baik gedung cinema maupun gedung yang lain belum buka karena masih terlalu pagi. Jadi kami hanya jalan-jalan saja menikmati pemandangan dari ketinggian.

Telaga Warna 
Setelah puas menikmati Dieng dari ketinggian kami langsung menuju ke lokasi Telaga warna yang jaraknya tak terlalu jauh dari lokasi candi. Tiket masuknya Rp.15.000/orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun