Naik ke bukit sikunir Dieng ternyata pagi itu ratusan orang sudah bersiap. Beberapa rombongan menggunakan seragam terlihat jalan bersama-sama menikmati jalanan yang menanjak.
Selesai subuh, semburat merah pertanda matahari mulai beranjak muncul. Sinar yang indah tampak di depan mata. Dalam gugusan awan berwarna merah kekuningan.Â
Beberapa orang mengabadikan momen mengambil gambar Selfi maupun merekam lukisan keindahan alam ini dengan ponsel masing-masing.Â
Suasana bergemuruh para pengunjung  diselingi suara ayam berkokok yang terdengar dari kejauhan, semakin menambah keceriaan pagi ini. Sampai akhirnya matahari terlihat sempurna dan rombongan berangsur turun kembali ke penginapan masing-masing.
Mengunjungi Candi Pandawa
Setelah mandi saya berdua dengan istri segera menuju lokasi wisata terdekat dari homestay. Keindahan Candi Pandawa yang di dalamnya ada candi Arjunadan beberapa candi dengan nama pewayangan, menarik minat kami untuk masuk ke area.Â
Sebenarnya kalau ramai, pengunjung diwajibkan menggunakan sarung bermotif kotak hitam putih sebagai syarat masuk area candi.Â
Tapi waktu itu masih pagi, matahari belum tinggi, loket belum buka dan kami berdua langsung masuk saja melalui pintu utama. Jalan yang panjang berupa tatanan lempengan batu gunung yang tertata rapi menjadi pijakan yang nyaman ke area candi.Â
Setelah sarapan di warung yang ada di halaman parkir area wisata, kami mencoba masuk ke bukit yang di dalamnya terdapat museum koleksi Dieng, sayang baik gedung cinema maupun gedung yang lain belum buka karena masih terlalu pagi. Jadi kami hanya jalan-jalan saja menikmati pemandangan dari ketinggian.
Telaga WarnaÂ
Setelah puas menikmati Dieng dari ketinggian kami langsung menuju ke lokasi Telaga warna yang jaraknya tak terlalu jauh dari lokasi candi. Tiket masuknya Rp.15.000/orang.Â