Mohon tunggu...
Mas Mujay
Mas Mujay Mohon Tunggu... Administrasi - Administrasi

penghobi baca tulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Teknologi Digital pada Perkembangan Otak Anak

15 September 2023   08:22 Diperbarui: 15 September 2023   08:31 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak menggunakan VR (dok.unsplash.com/Giu Vicente)

Era digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam perkembangan otak anak. Teknologi digital telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak sejak dini. Anak-anak mulai terpapar teknologi digital sejak usia yang sangat muda, bahkan sejak usia bayi.

Teknologi digital dapat memengaruhi perkembangan otak anak, baik secara positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa pengaruh teknologi digital pada perkembangan otak anak:

Pengaruh Positif

Peningkatan keterampilan kognitif

Teknologi digital dapat meningkatkan keterampilan kognitif anak, seperti kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan belajar. Teknologi digital dapat memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik bagi anak.

Peningkatan keterampilan motorik halus

Teknologi digital dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak, seperti kemampuan memegang, mengontrol, dan menggerakkan jari. Hal ini karena anak perlu menggunakan jari-jarinya untuk mengoperasikan perangkat digital.

Peningkatan keterampilan sosial

Teknologi digital dapat meningkatkan keterampilan sosial anak, seperti kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi. Teknologi digital dapat membantu anak untuk terhubung dengan teman-teman mereka dari seluruh dunia.

Pengaruh Negatif

Adiksi

Penggunaan teknologi digital yang berlebihan dapat menyebabkan adiksi pada anak. Adiksi dapat mengganggu perkembangan otak anak, baik secara fisik maupun mental.

Gangguan tidur

Pencahayaan dari layar perangkat digital dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak.

Kecanduan gawai

Penggunaan gawai yang berlebihan dapat membuat anak menjadi kurang aktif secara fisik. Hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah mata, dan gangguan tulang belakang.

Paparan konten negatif

Anak-anak dapat terpapar konten negatif di internet, seperti konten kekerasan, pornografi, dan ujaran kebencian. Konten negatif dapat berdampak buruk pada perkembangan otak anak.

Tips untuk Orang Tua

Untuk meminimalkan dampak negatif teknologi digital pada perkembangan otak anak, berikut adalah beberapa tips untuk orang tua:

  • Batasi waktu anak dalam menggunakan gawai. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak-anak usia 2-5 tahun tidak menggunakan gawai sama sekali. Anak-anak usia 6-12 tahun hanya boleh menggunakan gawai selama 1-2 jam per hari.
  • Ajak anak untuk bersosialisasi secara langsung. Ajarkan anak untuk bermain dengan teman-teman mereka secara langsung, bukan hanya di dunia maya.
  • Beri contoh yang baik. Anak-anak belajar dari orang tua mereka. Jika orang tua sering menggunakan gawai, anak-anak akan mengikutinya.
  • Atur pengaturan privasi anak. Atur pengaturan privasi anak agar anak tidak terpapar konten negatif di internet.
  • Gunakan teknologi digital untuk kebaikan. Gunakan teknologi digital untuk membantu anak belajar, bermain, dan mengembangkan diri.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, orang tua dapat membantu anak untuk menggunakan teknologi digital secara bijak dan aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun