Mohon tunggu...
Masluh Jamil
Masluh Jamil Mohon Tunggu... Lainnya - Satu diantara ribuan kompasianer

masluhj@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Emak, Emang Enak Nunggu Kereta Sambil Berdiri

27 November 2014   12:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:43 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iseng-iseng saja, saya bertanya ke salah satu penumpang untuk memastikan alasannya berdiri menunggu kereta datang. Mas Bayot, penumpang asal Pemalang yang berkunjung ke rumah saudaranya di Jakarta. "Tidak kebagian tempat duduk, Mas", jawabnya sembari memperhatikan buah hatinya yang berumur 7 bulan. Ia pun mengaku baru kali pertama ini naik kereta, sehingga saat saya minta untuk membandingkan kereta api dulu dan sekarang, ia pun geleng kepala. Kami ngobrol ngalor-ngidul tanpa arah pembicaraan yang pasti. Dalam hati, saya kasihan melihat istrinya yang berdiri sambil menggendong anaknya.

Setelah kereta datang, naiklah dengan tertib, tidak usah berjejal. Kereta api tidak akan meluncur jika masih ada penumpang yang bergelayutan di pintu. Yang pasti, lihat terlebih dahulu di tiket nanti duduk di gerbong mana, tempat duduk nomor berapa? Sehingga nantinya tidak diusir pemilik kursi yang sah. Jangan lupa siapkan juga tiket-nya, agar nanti saat diminta petugas untuk dilubangi tidak kebingungan mencari tiket, oh tiket.. dimanakah dirimu.

[caption id="attachment_378485" align="aligncenter" width="491" caption="Bayot Family Sedang Nunggu Kereta Datang (Gambar: dokpri)"]

14170410841221747822
14170410841221747822
[/caption]

Well... Meskipun begitu, saya masih salut sama Jonan dengan Evolusi Kereta Api di Indonesia. Bukan karena memang kami berteman, tapi kinerjanya memang layak diacungi 4 jempol.

[caption id="attachment_378486" align="aligncenter" width="480" caption="Kawan saya, Jonan. Dulu Dirut KAI, sekarang Menhub (Gambar: dokpri)"]

14170411871448686815
14170411871448686815
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun