Manusia hidup, tidak bisa dipisahkan dengan berinteraksi terhadap sesama. Berkomunikasi adalah salah satu sarana untuk berinteraksi dengan kawan maupun saudara. Namun, tak jarang dalam berinteraksi mengalami beberapa permasalahan. Rasa kurang percaya diri, belepotan saat berbicara, atau justru tidak paham betul apa yang dibicarakan menjadi ganjalan. Lebih parah lagi, tidak bisa memulai suatu pembicaraan.
Pada akhirnya, kita dituntut melakukan intropeksi diri. Mencari jawaban atas permasalahan yang ada. Adakah yang salah dengan diri kita? Bisa jadi, bukan "maksud" kita yang kurang bagus. Akan tetapi, cara kita menyampaikan yang menjadi masalah.
Hal tersebut mengingatkan kepada kita, betapa pentingnya kemampuan berkomunikasi secara tepat. Tidak dipungkiri, selama hayat masih dikandung badan, kemampuan berkomunikasi masih dan sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan kehidupan.
[caption id="attachment_389742" align="aligncenter" width="560" caption="Butuh penyegaran dalam berkomunikasi | gambar: eMJe |"][/caption]
Komunikasi merupakan ilmu yang diperlukan setiap orang. Laki-laki maupun perempuan, anak-anak sampai orang dewasa. Tidak peduli apapun pangkat jabatan maupun profesinya. Mulai presiden sampai pengamen, atau direktur sampai batur.
Bahkan, bayi pun melakukan komunikasi. Saat bayi menangis, itu merupakan cara baginya untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Kalimat itulah yang membuat saya tersentak tidak hanya memahami, tapi juga harus paham akan pentingnya arti komunikasi.
Buku yang terbagi menjadi 9 (sembilan) bagian ini, mampu menguraikan arti komunikasi. Tetapi yang lebih penting adalah, buku ini mengurai bagaimana cara berkomunikasi. Tidak hanya itu saja. Melalui buku ini, pembaca dituntun untuk dapat membangun percaya diri, serta menciptakan pribadi yang karismatik.
Seperti pada bab 2, akan diajari bagaimana teknik berkomunikasi yang baik. Salah satu tekniknya adalah "tahu kepada siapa anda menyampaikan informasi". Misalnya saja, tidak mungkin berbicara masalah ekonomi global kepada anak kecil, atau kepada orang yang tidak memahami masalah perekonomian.
[caption id="attachment_389743" align="aligncenter" width="560" caption="Rehat membacanya | gambar: eMJe |"]
Awalnya, pembaca akan diberikan pemahaman terlebih dahulu tentang komunikasi. Siapa tak kenal, maka tak sayang, begitu kira-kira maksud sang penulis. Sehingga kedepan, saat membaca buku ini, akan jauh lebih mudah diserap karena sudah mengenal sejak awal.
Bagian yang paling saya sukai adalah pada "Kumpulan Tips". Secara visual, bagian ini dilengkapi dengan gambar dan point-point penting. Sehingga menimbulkan kesan dan daya tarik tersendiri dalam membacanya.
[caption id="attachment_389744" align="aligncenter" width="560" caption="Kumpulan tips | gambar: eMJe |"]
Secara bertahap, pembaca dituntun untuk mulai mempraktekkan bagaimana menjadi komunikator yang handal. Dijelaskan juga bahasa tubuh yang akan menunjang dalam berkomunikasi.
Apabila memang masih belum cukup membaca buku, pembaca dapat mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh sang penulis. Sebagai bonus, buku ini memberikan bonus voucer diskon pelatihan yang dapat ditemukan didalam bukunya.
[caption id="attachment_389745" align="aligncenter" width="560" caption="Bonus Voucher | gambar: eMJe |"]
Kang Muchlis, tamatan The London School of Public Relations ini sempat menjadi reporter sebuah acara musik di ANTV. Beliau sudah mengajar public speaking sejak tahun 2003. Tiga tahun berturut-turut ia dipercaya menjadi instruktur public speaking Pelajar Pelopor Keselamatan Tingkat Nasional, Dirjen Perhubungan Darat, Kementrian Perhubungan. Jadi tidak salah, apabila belajar dari seseorang yang berpengalaman, seperti kang Muchlis.
Secara umum buku setebal 144 halaman ini sudah bagus. Penataan teks dibuat menarik sedemikian rupa, sehingga tidak membosankan. Jenis dan warna huruf pun dibuat hidup sehingga lebih menarik. Karena dimensi buku lebih kecil, --jika ditaruh di rak buku-- buku ini akan kalah ukuran dengan buku-buku yang lain. Mungkin ada maksud dimensi buku dibuat lebih kecil, supaya pembaca dapat lebih mudah dibawa dan dibawa kemana saja.
***
[caption id="attachment_388016" align="aligncenter" width="560" caption="The Art of Communication | gambar: eMJe |"]
Judul Buku: The Art Of Communication: Menjadi Pribadi Hebat dengan Kemampuan Berkomunikasi
No. ISBN: 978-979-709-669-4
Penulis: Muchlis Anwar
Editor: Muhamad Ilyasa
Penerbit: Bestari, Jakarta
Tanggal terbit: Nopember - 2014
Jumlah ketebalan: 144 halaman
Jenis Cover: Soft Cover
Dimensi(L x P): 15 x 16 cm
Text: Bahasa Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H