Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Museum Lambung Mangkurat, Menyimpan Sisa Kerajaan Banjar Tempo Dulu

13 Januari 2019   21:43 Diperbarui: 14 Januari 2019   09:07 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat istirahat di bawah tangga ke ruang atas museum, anak penulis mencoba menaiki sebuah reflika ayunan khas Banjar yang biasanya digunakan oleh masyarakat Banjar dalam rangka kegiatan 'Baayun Mulud' . Ayunan yang dibuat kain yang besar yang diikat pada dua buah tiang yang ada di samping dengan hiasan atau ornamen khas Banjar serta pernak-pernik khas Banjar lainnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sebelum meninggalkan Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, penulis mengajar isteri dan anak untuk melihat reflika perahu atau dalam bahasa Banjar disebut ' jukung', yang merupakan sarana transportasi sungai yang banyak dipakai oleh masyarakat pada masa lalu. 

Ada beberapa buah reflika 'jukung' yang dipamerkan, dengan bahan dari kayu ulin atau kayu besi. Kayu ulin merupakan kayu khas hutan Kalimantan yang kini sudah sangat langka. Kayu yang kuat dan tahan air serta anti rayap.

Sekitar pukul 13.15 WIT, penulis dan keluarga keluar dari Museum Lambung Mangkurat untuk pulang, setelah cukup lama berkunjung dan melihat-lihat koleksi benda yang ada dalam museum yang tertua dan terlengkap di Kalimantan Selatan ini. 

Semoga nanti dapat berkunjung lagi guna mengingat dan mengenag kembali sejarah masa lalu untuk menata dan membangun masa depan. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun