Mohon tunggu...
Slamet Rianto
Slamet Rianto Mohon Tunggu... -

Lahir di pelosok Wonogiri, listrik baru masuk tahun 1997, kuliah ikatan dinas, pernah bertugas di Baturaja Sumatera Selatan. Berjodoh dengan orang Palembang keturunan Jawa, berketurunan dua, lelaki semua.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semobil dengan Temannya Gayus

3 Maret 2014   12:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Boleh pak Slamet, murah kok...”

Saya membayangkan harga jaket kulit buatan Garut.

“Berapa kisaran harganya, Pak?”

“Mulai dari tiga setengah juta sampai delapan juta, Pak.”

Saya tercekat. Dipikirnya siapa saya ini kok orang ini dengan percaya diri menawarkan sesuatu yang nyaris sebesar gaji saya sebulan. Padahal jelas-jelas saya tadi mengatakan bahwa kami bekerja di Ditjen Pajak.

“Wah, pak Slamet ini merendah. Orang pajak kan remunerasinya sudah 100%, Pak.”

“Justru itu, artinya Bapak tahu berapa penghasilan saya, kan?”

Lalu dia bercerita panjang lebar tentang lompatannya ke kuadran pengusaha. Awalnya dia adalah seorang karyawan perusahaan swasta. Jenuh dengan pekerjaan yang itu-itu saja, akhirya dia banting setir menjadi produsen jaket kulit.

“Pajak sempat goyah gara-gara kasus Gayus, ya Pak?”

Inilah saatnya..

“Kalau dari kaca mata kehumasan sih hal itu merupakan sesuatu yang wajar, Pak.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun