Kabupaten Pidie Jaya, memang salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, yang terbilang paling berhasil dalam menggenjot produksi hasil pertaniannya beberapa kali lipat. Kabupaten ini juga terus meluaskan areal tanaman pangannya.
Melihat luas lahan pertanian padi Pidie Jaya, terjadi lonjakan perluasan lahan tanam. Tahun 2014, luas lahan tanam hanya sekitar 11.468 hektare, meningkat pada tahun 2015 menjadi 16.775 hektare. Tahun 2016 sekitar 16.472 -- menurun sedikit karena kondisi cuaca, tapi pada tahun 2017 meningkat kembali mencapai 17.132 hektare.
Dari sisi hasil produksi lahan padi per hektare per panen, terjadi juga peningkatan. Pemerintah Pidie Jaya memfasilitasi para petani, baik mulai dari pengolahan lahan, penanaman hingga proses panen dan pasca panen. Tahun 2014 hasil produksi padi per hektare sekitar 5,71 ton/panen, Â terjadi kenaikan pada tahun 2017 menjadi 5,86 ton/hekatre/panen.
Said Mulyadi mengatakan, ketika itu Pemkab Pidie Jaya juga telah menjalankan program percetakan sawah/lahan baru, untuk menambah luas areal tanaman padi dan tanaman holtikultura di kabupaten tersebut. "Ada penambahan lahan pertanian sekitar 72 hektare dari hasil program pencetakan sawah baru," lanjut Said Mulyadi.
Mantan Kabag Humas Pemkab Pidie ini mengatakan, selama kepemimpinannya H.Aiyub Abbas memang konsen terhadap sektor pertanian.
Untuk memotivasi petani di Pidie Jaya, kata Said Mulyadi, pemerintah setempat didukung dengan alat dan mesin pertanian (Alsintan), seperti traktor yang jumlahnya mencapai 55 unit, dari bantuan Kementerian Pertanian, bantuan Pemerintah Aceh dan dari Pemkab Pidie Jaya sendiri. Combine varvester (alat/mesin pemanen) 12 unit dan escavator 1 unit.
"Alat dan mesin pertanian ini boleh digunakan oleh para petani secara gratis," lanjut Said Mulyadi. (***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H