MASKUNCORO - Dalam kesepatan ini, mari bersama kita bahas bagaimana kaitan antara filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan kurikulum merdeka?
Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan konsep Kurikulum Merdeka memiliki keterkaitan yang erat, meskipun berasal dari konteks yang berbeda.Â
Ki Hadjar Dewantara, yang dikenal sebagai bapak pendidikan Indonesia, memberikan sumbangan besar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pada awal abad ke-20. Filosofi pendidikannya sangat menginspirasi berbagai reformasi pendidikan di tanah air.
Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk menciptakan manusia Indonesia yang merdeka, berjiwa nasionalis, dan memiliki karakter yang kuat.Â
Beliau menekankan konsep "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani," yang artinya "berada di depan sebagai teladan, di tengah untuk membangun semangat, di belakang untuk memberikan dukungan."Â
Filosofi ini mencerminkan pentingnya guru sebagai teladan yang membimbing siswa menuju kemandirian.
Kurikulum Merdeka, di sisi lain, adalah konsep pendidikan yang lebih kontemporer yang diusung oleh pemerintah Indonesia.Â
Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan potensi siswa.Â
Ini sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya mendekatkan pendidikan dengan realitas lokal dan kebutuhan masyarakat.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, filosofi Ki Hadjar Dewantara dapat diinterpretasikan sebagai dasar untuk memberikan kebebasan kepada setiap lembaga pendidikan dalam mengembangkan metode dan kurikulum yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa di daerah mereka.Â