Mohon tunggu...
Mas Kuncoro
Mas Kuncoro Mohon Tunggu... Guru - Profil Saya

Seorang Guru eSDe Yang Gemar Menulis di blog. Untuk mengikuti tulisan terbaru saya, silakan FOLLOW! Silakan tinggalkan komentar agar bisa saya kunjungi balik. Salam jabat erat!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Kaitan Antara Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Dengan Kurikulum Merdeka? Simak Penjelasan Berikut!

5 Januari 2024   09:30 Diperbarui: 5 Januari 2024   09:43 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: psr.ustjogja.ac.id

MASKUNCORO - Dalam kesepatan ini, mari bersama kita bahas bagaimana kaitan antara filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan kurikulum merdeka?

Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan konsep Kurikulum Merdeka memiliki keterkaitan yang erat, meskipun berasal dari konteks yang berbeda. 

Ki Hadjar Dewantara, yang dikenal sebagai bapak pendidikan Indonesia, memberikan sumbangan besar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pada awal abad ke-20. Filosofi pendidikannya sangat menginspirasi berbagai reformasi pendidikan di tanah air.

Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk menciptakan manusia Indonesia yang merdeka, berjiwa nasionalis, dan memiliki karakter yang kuat. 

Beliau menekankan konsep "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani," yang artinya "berada di depan sebagai teladan, di tengah untuk membangun semangat, di belakang untuk memberikan dukungan." 

Filosofi ini mencerminkan pentingnya guru sebagai teladan yang membimbing siswa menuju kemandirian.

Kurikulum Merdeka, di sisi lain, adalah konsep pendidikan yang lebih kontemporer yang diusung oleh pemerintah Indonesia. 

Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan potensi siswa. 

Ini sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya mendekatkan pendidikan dengan realitas lokal dan kebutuhan masyarakat.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, filosofi Ki Hadjar Dewantara dapat diinterpretasikan sebagai dasar untuk memberikan kebebasan kepada setiap lembaga pendidikan dalam mengembangkan metode dan kurikulum yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa di daerah mereka. 

Pendekatan ini memungkinkan pengembangan potensi siswa secara lebih holistik, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk menciptakan warga negara yang berbudi luhur dan mencintai tanah air. 

Prinsip ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka untuk menciptakan generasi yang memiliki kecintaan terhadap Indonesia dan mampu berkontribusi secara positif dalam pembangunan bangsa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kaitan antara filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan Kurikulum Merdeka terletak pada pendorong untuk menciptakan pendidikan yang membebaskan, relevan, dan mampu mencetak generasi yang berjiwa merdeka serta memiliki identitas nasional yang kuat. 

Penerapan Kurikulum Merdeka dapat menjadi perwujudan nyata dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ditanamkan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam sejarah pendidikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun