Mohon tunggu...
Mas Kumambang
Mas Kumambang Mohon Tunggu... Freelancer - Wirausaha dan pemerhati yang tinggal di Depok, Jabar.

Berasal di kaki bukit di Jawa Tengah, kuliah di Jogjakarta dan sejak 1978 bekerja di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dunia Usaha, Keterpanggilan dan Gotong Royong Kebangsaan

15 Juli 2021   10:36 Diperbarui: 15 Juli 2021   10:47 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pekan-pekan terakhir ini tercatat mengalirnya berbagai macam bantuan dari para pengusaha untuk meringankan beban pemerintah dan masyarakat yang masih didera pandemic Covid. Sejatinya sudah sejak awal pandemi tahun 2020 lalu mereka mengulurkan bantuan, namun keterpanggilan mereka membantu sesama terus belanjut hingga saat ini.

Ini sikap yang sepatutnya diapresiasi. Tidak ada sikap yang lebih tepat di tengah situasi sulit kecuali kesediaan saling membantu. Semua elemen masyarakat hendaknya bersedia mengulurkan tangan, bahu membahu untuk mendukung setiap upaya agar bisa secepatnya keluar dari situasi pahit ini.

Kabar terakhir adalah kedatangan bantuan 15 perusahaan Indonesia yang bekerjasama  dengan Yayasan Temasek Singapura berupa Oxygen Concentrators (OC) untuk penanganan Covid-19. Mereka berhasil mengumpulkan sedikitnya 11.000 Oxygen Concentrators untuk Indonesia, yang sebagian diantaranya diberangkatkan dari Shanghai ke Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI akan menyalurkan tersebut ke berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Ke-15 perusahaan Indonesia yang berkolaborasi dengan Yayasan Temasek dalam pemberian donasi kali ini yaitu Bakti Barito Foundation, Cikarang Listrindo, Dharma Satya Nusantara, East Ventures, Indies Capital Partners, Kino Indonesia, Sinar Mas, Tanoto Foundation, TBS Energi Utama, Triputra Group, UID Foundation, Wahana Artha, CapitaLand Hope Foundation, DBS Bank, dan Singtel.

Penggalangan bantuan tersebut tentu tidak lepas dari kelincahan diplomasi pemerintah, dalam hal ini KBRI Singapura, yang telah bekerja sama dengan Yayasan Temasek untuk menyalurkan berbagai macam bantuan penanganan COVID-19 di Indonesia.

Gotong royong kebangsaan 

Nama-nama perusahaan tersebut tidak asing bagi pemerintah dan khalayak di dalam negeri karena mereka sudah berulangkali mengulurkan bantuan. Sekedar contoh saja, Yayasan Upaya Indonesia Damai atau sering disebut sebagai United In Diversity (UID) telah berulangkali menyalurkan bantuan sejak awal pandemi tahun lalu.

UID yang didukung penuh oleh Gajah Tunggal Group (GTG) ini tercatat telah menyalurkan lebih 7 juta lembar masker kepada berbagai pihak. Kepada Satgas Penanganan Covid telah disumbangkan 2 juta lembar masker, demikian pula sumbangan diberikan kepada PMI Pusat, beberapa Pemda Provinsi dan sejumlah organisasi kemasyarakatan yang bergiat dalam penanganan Covid. Bukan hanya masker, melainkan juga hazmat dan peralatan medis lainnya.

Belakangan ini, UID dan GTG juga mulai menyalurkan bantuan oksigen cair, yang jumlah keseluruhannya akan mencapai 2.000 ton. Realisasi sumbangan perdana telah dilakukan kepada RS Cipto Mangunkusumo pada Senin (12/7) dan selanjutnya akan disalurkan sesuai arahan Kementrian Kesehatan RI. Proses pengiriman selanjutnya akan dilakukan secara bertahap setiap bulannya sebanyak 200 ton ke rumah sakit-rumah sakit, khususnya di pulau Jawa dan Bali.

Mewakili Menteri Kesehatan, Dirjen Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir ketika menerima bantuan itu mengatakan donasi tersebut sangat tepat ketika kebutuhan oksigen memang sangat melonjak. “Bantuan oksigen ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi perawatan dan penyelamatan pasien COVID-19,” imbuhnya.

Dirut GTG Sugeng Rahardjo, menyebutkan bantuan ini merupakan komitmen dan partisipasi kelompok usahanya dalam upaya mengatasi kelangkaan oksigen medis, yang merupakan kebutuhan esensial dalam perawatan COVID-19 di RS. “Bantuan 2000 ton oksigen cair ini merupakan kontribusi dalam rangka mempererat dan mendorong gotong-royong kebangsaan yang sangat diperlukan pada saat ini dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia,” tutur Sugeng.

Gotong royong Kebangsaan tak pelak lagi merupakan kemustian yang harus diperankan oleh seluruh elemen warga bangsa. Dalam situasi sulit seperti sekarang, semua pihak perlu mengambil peran dan tanggungjawab. Besar kecilnya tergantung pada kemampuan. Yang terpenting adalah kesediaan untuk berbagi  dan memikul beban bersama.

Tantangan Ke Depan

Apa yang dilakukan pengusaha dalam membantu pemerintah dan masyarakat bukanlah tindakan pencitraan. Apalagi sekedar menarik simpati pemerintah. Uluran tangan mereka semestinya diartikan sebagai bentuk tanggungjawab. Tak bisa dipungkiri para pengusaha memiliki kemampuan finansial lebih baik sehingga mereka pun terpanggil untuk mengambil peran lebih besar.

Pada dasarnya, kondisi mereka pun dalam tekanan kesulitan yang sangat besar. Operasional perusahaan mereka sangat terganggu pandemi yang, tentu saja, berpegaruh negatif terhadap pendapatan perusahaan. Di lain sisi mereka harus tetap menanggung beban keuangan, terutama membayar upah karyawan, dan berbagai biaya lain yang tidak kecil.

Mereka tidak bisa berpangku tangan karena sikap seperti itu tidak mencerminkan rasa bertanggungjawab. Apalagi, mereka sangat berkepentingan agar pandemi ini bisa segera diatasi dan berakhir. Ini tantangan kita bersama. Sebab masa depan mereka pun sangat bergantung pada keberhasilan kita bersama menangani pandemi sehingga roda ekonomi bisa berputar kembali. (Mas Kumambang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun