Pekan-pekan terakhir ini tercatat mengalirnya berbagai macam bantuan dari para pengusaha untuk meringankan beban pemerintah dan masyarakat yang masih didera pandemic Covid. Sejatinya sudah sejak awal pandemi tahun 2020 lalu mereka mengulurkan bantuan, namun keterpanggilan mereka membantu sesama terus belanjut hingga saat ini.
Ini sikap yang sepatutnya diapresiasi. Tidak ada sikap yang lebih tepat di tengah situasi sulit kecuali kesediaan saling membantu. Semua elemen masyarakat hendaknya bersedia mengulurkan tangan, bahu membahu untuk mendukung setiap upaya agar bisa secepatnya keluar dari situasi pahit ini.
Kabar terakhir adalah kedatangan bantuan 15 perusahaan Indonesia yang bekerjasama dengan Yayasan Temasek Singapura berupa Oxygen Concentrators (OC) untuk penanganan Covid-19. Mereka berhasil mengumpulkan sedikitnya 11.000 Oxygen Concentrators untuk Indonesia, yang sebagian diantaranya diberangkatkan dari Shanghai ke Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI akan menyalurkan tersebut ke berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Ke-15 perusahaan Indonesia yang berkolaborasi dengan Yayasan Temasek dalam pemberian donasi kali ini yaitu Bakti Barito Foundation, Cikarang Listrindo, Dharma Satya Nusantara, East Ventures, Indies Capital Partners, Kino Indonesia, Sinar Mas, Tanoto Foundation, TBS Energi Utama, Triputra Group, UID Foundation, Wahana Artha, CapitaLand Hope Foundation, DBS Bank, dan Singtel.
Penggalangan bantuan tersebut tentu tidak lepas dari kelincahan diplomasi pemerintah, dalam hal ini KBRI Singapura, yang telah bekerja sama dengan Yayasan Temasek untuk menyalurkan berbagai macam bantuan penanganan COVID-19 di Indonesia.
Nama-nama perusahaan tersebut tidak asing bagi pemerintah dan khalayak di dalam negeri karena mereka sudah berulangkali mengulurkan bantuan. Sekedar contoh saja, Yayasan Upaya Indonesia Damai atau sering disebut sebagai United In Diversity (UID) telah berulangkali menyalurkan bantuan sejak awal pandemi tahun lalu.
UID yang didukung penuh oleh Gajah Tunggal Group (GTG) ini tercatat telah menyalurkan lebih 7 juta lembar masker kepada berbagai pihak. Kepada Satgas Penanganan Covid telah disumbangkan 2 juta lembar masker, demikian pula sumbangan diberikan kepada PMI Pusat, beberapa Pemda Provinsi dan sejumlah organisasi kemasyarakatan yang bergiat dalam penanganan Covid. Bukan hanya masker, melainkan juga hazmat dan peralatan medis lainnya.
Belakangan ini, UID dan GTG juga mulai menyalurkan bantuan oksigen cair, yang jumlah keseluruhannya akan mencapai 2.000 ton. Realisasi sumbangan perdana telah dilakukan kepada RS Cipto Mangunkusumo pada Senin (12/7) dan selanjutnya akan disalurkan sesuai arahan Kementrian Kesehatan RI. Proses pengiriman selanjutnya akan dilakukan secara bertahap setiap bulannya sebanyak 200 ton ke rumah sakit-rumah sakit, khususnya di pulau Jawa dan Bali.
Mewakili Menteri Kesehatan, Dirjen Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir ketika menerima bantuan itu mengatakan donasi tersebut sangat tepat ketika kebutuhan oksigen memang sangat melonjak. “Bantuan oksigen ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi perawatan dan penyelamatan pasien COVID-19,” imbuhnya.
Dirut GTG Sugeng Rahardjo, menyebutkan bantuan ini merupakan komitmen dan partisipasi kelompok usahanya dalam upaya mengatasi kelangkaan oksigen medis, yang merupakan kebutuhan esensial dalam perawatan COVID-19 di RS. “Bantuan 2000 ton oksigen cair ini merupakan kontribusi dalam rangka mempererat dan mendorong gotong-royong kebangsaan yang sangat diperlukan pada saat ini dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia,” tutur Sugeng.