Pekan ini City akan menjamu Leipzig di macth day 5 babak penyisihan Liga Champions. City memang sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champions, begitu juga Leipzig.Â
Kedua tim, masing-masing menduduki posisi pertama dan ke dua di klasemen grup G. City memimpin klasemen dengan poin penuh 12 dari 4 laga dan Leipzig berada satu tingkat di bawah City dengan poin 9. City juga pernah unggul saat laga tandang di kandang Leipzig 3-1.Â
Dengan begitu, saat City menjamu Leipzig di kandangnya, tentu saja City akan mempunyai keuntungan lebih dan tentu saja City mempunyai peluang lebih besar untuk memenangkan laga.Â
Tetapi, dalam laga-laga di Liga Primer Inggris, yang dianggap laga domestik yang paling seru, City justru tidak mampu memenangkan laga dua laga berturut-turut.Â
City  ditahan imbang oleh Chelsea 4-4 di laga tandang, dan City juga baru saja ditahan imbang oleh Liverpool justru di laga kandang. City saat ini sudah tergeser oleh Arsenal dari posisi puncak klasemen Liga Primer Inggris.Â
Hal itu tentu saja, agak sulit dibayangkan mengingat City tampil luar biasa saat City bertandang ke kandang Chelsea, harus menerima kenyataan hanya mampu bermain seri. Laga City di kandang Chelsea itu sungguh menyajikan laga yang sangat seru. Silih berganti menjebol gawang lawan, menjadikan laga bukan saja menarik untuk ditionton tetapi juga sebuah laga mendebarkan.Â
Saat City unggul dengan pinalti Haaland, Â tidak lama kemudian disamakan oleh Chelsea dengan gol Thiago Silva, 1-1. Lalu Chelsea bahkan sempat unggul dari City dengan gol Streling, mantan pemain City. Tiba-tiba Akanji mampu menyamakan kedudukan untuk City di saat injury time babak pertama, 2-2. Â
Gol Akanji membuat City pede lagi, bahwa City akan memenangkan laga di kandang Chelsea. Hal itu karena di babak ke dua, City biasa dapat ngamuk, dan menambah gol lagi. Â
Apalagi baru dua menit masuk babak ke dua, Haaland menambah gol untuk City. Tetapi yang terjadi kemudian, justru City kebobolan gol lagi dari pemain Chelsea, Jackson, 3-3. Tentu saja City melakukan serangan bertubi-tubi ke gawang Chelsea. Walaupun usaha City seolah menemui jalan buntu.Â
Pada saat saat City menemui jalan buntu untuk menembus gawang lawan, biasanya Rodri sering menjadi solusi. Betul saja, Rodri pun menambah gol City. City pun unggul di kandang Chelsea, 3-4.
Tak disangka petaka datang ke City. Palmer mantan pemain City yang baru pindah ke Chelsea mendapat kesempatan tendangan pinalti dan gol. City pun harus gigit jari. Pulang dari kandang Chelsea hanya dapat bermain seri.Â
Begitu juga, nasib tragis dialami City, saat menjamu Liverpool. Keunggulan City atas Liverpool dengan gol Haaland di menit ke-27, harus hilang di menit ke-80 oleh gol Alexander Arnold pemain Liverpool ke gawang City.Â
City tentu kecewa dengan dua hasil seri di laga-laga Liga Primer Inggris itu. Apalagi setelah Arsenal memenangi laga di kandang Brentford di injury time babak ke dua, posisi pemuncak klasemen Liga Primer Inggris yang beberapa jam sebelumnya masih dipegang City, walau pun City hanya mampu bermain seri lawan Liverpool, direbut Arsenal.Â
Laga-laga akhir City di laga domestik, menunjukkan City sedang tidak baik-baik saja. Hal itu, bukan tidak mungkin akan dijadikan motivasi Leipzig untuk mampu memenangkan laga saat bertandang ke kandang City. Namun yang perlu diwaspadai Leipzig dari City adalah bahwa Haaland dalam dua laga terakhir babak penyisihan Liga Champions selalu mencetak gol. Bahkan bisa jadi City masih ingin eksis di Liga Champions.Â
Tetapi kalau sampai City memang sedang tidak baik-baik saja saat ini, saat jamu Leipzig, barangkali ada sesuatu yang hilang dari City? Â
 Â
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H