Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Surat Perjanjian

6 Desember 2019   12:57 Diperbarui: 6 Desember 2019   13:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu sampai di Istana kerajaan Astina, Prabu Kresna langsung diminta menjelaskan maksud dan tujuannya untuk berunding, di sidang paripurna. Prabu Kresna juga memberi-tahukan bahwa kedatangannya diiringi Empat Dewa.

Empat Dewa yang tidak akan memihak dalam perundingan, tidak akan mengintervensi, tetapi Empat Dewa akan menjadi Saksi.

"'Yayi' Prabu Duryudana. sesungguhnya kedatangan Kakandamu Kresna ini, bukan karena kemauan sendiri, akan tetapi karena ditugaskan sebagai Utusan Terakhir.

Utusan Para Pandawa yang harus dapat melakukan tugasnya secara tuntas tas.

Namun begitu tidak lupa, Kakandamu Kresna menyampaikan salam taklim dari Para Pandawa kepada 'Yayi' Prabu Duryudana, sekalian menyampaikan maaf dari Para Pandawa yang tidak dapat menjumpai 'Yayi' Prabu Duryudana."!jelas Prabu Kresna.

"Nggih." balas Prabu Duryudana.

"Di samping itu, Para Pandawa sangat berharap bahwa Prabu Duryudana hendaknya dapat menyejahterakan kehidupan rakyat di negeri Indraprasta dan negeri Astina. Karena menurut kabar yang diterima para Pandawa, sekarang hidup di bawah kepemimpinan Prabu Duryudana sangat sulit. 

Harga BBM harus mengikuti harga pasar, tarif dasar listrik mungkin juga akan disesuaikan, terjadinya defisit neraca perdagangan, padahal dana infrastruktur untuk menggenjot ekspor sudah luar biasa besar, fluktuasi dollar juga tidak terduga, penetrasi pasar untuk mengerem lonjakan kurs masih belum optimal.

Yang menyedihkan adalah banyak keperluan yang dibutuhkan masyarakat banyak harus diimpor. 'Tumplek bleg' Yayi Prabu Duryudana." ujar Prabu Kresna.

Mendengar hal itu, Prabu Duryudana tersinggung, mengingat di Pasowanan Agung Kerajaan Astina, sebagai Raja Kerajaan Astina yang sangat berkuasa, kok diberi laporan oleh pihak lain yaitu Pandawa, bukan oleh bawahannya sendiri. Padahal Pandawa sudah lama hidup di hutan selama 12 tahun dan selama setahun menyamar sebagai masyarakat biasa di negara lain.

"Dari mana Pandawa mendapatkan info itu." sergah Prabu Duryudana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun