Bersatunya_Segitiga_Langit_dan_Bumi
Begitu Surat Perjanjian ditanda-tangani Prabu Duryudana di Sidang Paripurna, maka Patih Sengkuni kemudian meminta waktu untuk skorsing:
"Ananda Prabu Duryudana dan Prabu Kresna, saya mohon sidang paripurna diskors untuk sementara waktu. Saya akan berunding dengan Ananda Prabu Duryudana di ruang pribadi beliau."
Patih Sengkuni pun langsung menggandeng Prabu Duryudana  untuk dibawa ke ruang pribadi. Di dalam ruangan Patih Sengkuni memberikan informasi bahwa Prabu Duryudana tidak perlu takut berperang dengan Pandawa.
"Ada Segitiga kekuatan Kurawa yang tidak mungkin dikalahkan Pandawa.
Pertama ikat Maharesi Bhisma dengan janji akan membela Astina kalau diserang. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu menandingi kesaktian Maharesi Bhisma. Pandawa tidak akan menang melawan Maharesmi Bhisma.
Ke dua, Ananda Prabu Duryudana dapat menggunakan kan pengaruh Guru Durna. Guru Durna adalah guru Pandawa dan Kurawa. Pandawa tidak menang melawan Guru Durna. Bukan hanya itu, Pandawa tidak akan berani melawan Guru Durna, gurunya.
Ke tiga, Ananda Prabu Duryudana dapat mengandalkan kesaktian Adipati Karna. Adipati Karna mempunyai  kesaktian memanah lebih hebat dari Arjuna. Adipati Karna juga mempunyai baju yang tahan senjata, yang melekat dibadannya. Dengan Adipati Karna di pihak Kurawa. Pandawa tidak akan menang melawan Kurawa." jelas Sengkuni.
"Namun Ananda Prabu Duryudana harus merahasiakan strategi Segitiga Kekuasaan Langit Jagad Raya ini. " bisik Sengkuni.
"Betulkah, kata kata paman Sengkuni ini ?" tanya Prabu Duryudana sangsi.