Seperti diketahui, pada lahan gambut, lahannya sukar sekali menahan air, sehingga jika di musim kemarau, tentu saja embung-embung yang didesign untuk persediaan sumber air dalam usaha penyemprotan untuk pemadaman karhutla, justru kering.
Tehnologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang mudah dikenal dengan Hujan Buatan atau bahkan cukup dengan Bom Air, kantung kantung air yang dijatuhkan dari pesawat, yang dikembangkan BNPB dapat secara siginifikan untuk mengurangi meluasnya bencana karhutla.Â
Pemadaman dengan TMC dapat lebih efektif dilakukan karena dapat menyangkut kawasan yang luas. Air memang menjadi musuh utama api. Kalau ada air maka api pun padam.
Harapan padamnya asap dari air itu membuat hari hari ini beredar di WAG tentang usaha membuat hujan dari air air masyarakat. Berikut isi edaran berita di WAG tersebutÂ
~~
Darurat Asap !!
Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar rumah, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 s.d jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat Kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara.
Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di Udara.
Lakukan ini satu rumah cukup 1 ember air garam, bsok jumat tgl 12 Sept, jam 10 pagi serempak..
Mari kita sama2 berusaha utk mnghadapi kabut asap yg kian parah ini..