Mengapa aksi damai umat Islam dapat dikatakan sebagai dinamika Islam Surplus ?
Hal itu dapat dilihat bahwa pada saat jutaan umat Islam berkumpul di Monas, yang dilakukan adalah aksi damai. Tidak ada kerusuhan yang terjadijadi di Monas, pada saat aksi damai umat Islam 212. Bahkan sampah pun mereka secara gotong royong membersihkan.Â
Tangis air mata antar sesama umat Islam yang bertemu di Monas, jangan ditanya. Air mata bahagia, karena telah bersatu dalam usaha membela agama Allah. Para peserta aksi damai umat Islam mungkin saja merasa bahwa tindakan dan aksi mereka telah dilihat Allah.Â
Tidak dapat dipungkiri, mungkin saja di antara mereka masih banyak yang merupakan golongan Islam Defisit. Namun mereka merasa, dengan ikut aksi damai umat Islam 212 di Monas, Â dapat mencari jalan untuk menuju Islam Surplus.Â
Di sinilah peran startegis Anies, Gubernur Indonesia itu muncul. Fasilitasi terhadap aksi damai umat Islam 212 di Monas, menjadi momentum emas Anies, bukan saja sebagai Gubernur Indonesia tetapi juga boleh dikatakan sebagai Gubernur Islam Surplus.
Selain itu Anies, sebagai Gubernur Samawa, juga baru saja memberikan kunci kepada para penghuni Rumah DP Nol. Banyak mata berkaca-kaca melihat Anies sebagai Gubernur Samawa, memenuhi janji janji politiknya.Â
Mimpi para suami istri untuk memiliki rumah sendiri tanpa uang muka, itu pun menjadi kenyataan dengan Program Samawa. Tidak peduli apakah para peserta tersebut kelompok Islam Defisit atau Islam Surplus, yang penting memenuhi syarat sebagai peserta Program Samawa.Â
Resmikan Rumah DP Nol. Anies dianggap bereskan ketimpangan. Kembali sebagai Gubernur Samawa, Anies mendorong momentum emas sebagai Gubernur Islam Surplus.
Kartu  Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) diharapkan Anies dapat membantu kebutuhan kaum penyandang disabilitas di Jakarta bekerjasama dengan Bank DKI.  Dengan membagikan KPDJ memantapkan Anies sebagai Gubernur Islam Surplus.