Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rahasia di Balik Instruksi HR ke FPI untuk PKS!

12 April 2019   15:13 Diperbarui: 12 April 2019   15:14 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://jakarta.tribunnews.com/2019/04/10/tkn-apresiasi-surat-sby-soal-kampanye-prabowo-subianto-begini-reaksi-mardani-ali-sera#gref

Pentolan FPI HR tanpa basa basi minta FPI bekerja sama dengan PKS untuk memenangkan Prabowo. Bukan rahasia lagi, bahwa HR menjadi panutan utama FPI. Bagi FPI, permintaan HR dapat dianggap instruksi. Namun mengapa HR memberikan arahan khusus FPI kepada PKS, tentu ada dasar pemikirannya ? 

Pilpres kali ini dapat dianggap Pilpres istimewa karean dilaksanakan secara serentak dengan Pileg. Pilpres yang sbelum-sbelumnya selalu dilaksanakan setelah Pileg, sehingga pada saat Pileg, parpol peserta Pileg dan Caleg caleg yang akan bertarung di ajang pesta demokrasi ini, dapat fokus untuk berjuang untuk kepentingan Caleg dan partainya. Namun karena Pileg saat ini bersamaan dengan Pilpres, maka Pileg seakan hilang dari hingar bingar aksi aksi Caleg, tenggelam dalam euforia Pilpres. 

Dampak buruk dari Pilpres bersamaan dengan Pileg, parpol lebih cenderung ingin memenangkan paslon Capres dan cawaapresnya, dari pada berjuang untuk kepentingannya Caleg dan Parpol pengusung paslon. Hal ini terjadi karena magnitudo Pilpres lebih kuat bagi masyarakat, dari pada Pileg yang terkadang lebih tertuju kepada konstituen masing-masing.

Dari sisi ini, dapat dipahami bagaimana sikap SBY. SBY berpikir Demokrat tidak boleh tenggelam dari euforia Pilpres. Aksi SBY di Riau dan di Singapura dapat merupakan gambaran tentang efek ekor jas Pilpres. SBY ingin Demokrat masih tegak dan diperhatikan massa. Kalau blunder itu resiko politik.  Efek ekor jas Pilpres tidak boleh menenggelamkan partai partai pengusung paslon dan terutama Caleg calegnya di mata konstituen.  

Ya, efek ekor jas Pilpres. Karena paslon hanya ada dua, paslon 01 dan paslon 02, maka efek ekor jas Pilpres akan dinikmati langsung oleh PDIP dan Gerindra. Parpol pengusung paslon, harus bekerja ekstra keras untuk dapat eksis baik di Pusat maupun di derah daerah.  namun mungkin tidak demikian halnya dengan Caleg caleg PDIP maupun Gerindra. Mereka akan menikmati manfaat postif dari efek ekor jas Pilpres.

Mari kita lihat bagaimana Andre Rosiade memberikan testimoni, sebagai juru bicara Prabowo Sandi. Andre merupakan Caleg dari Gerindra untuk Dapil 1 Sumatera Barat. Andrie merasakan manfaat positif efek ekor jas Pilpres pada masa kampanye Pilpres dan Pileg yang berlangsung serentak ini.

sumber: https://nasional.kompas.com/read/2019/04/11/15490851/cerita-caleg-jadi-jubir-prabowo-sandi-dan-gerindra-andre-rosiade-dapat-efek?page=all
sumber: https://nasional.kompas.com/read/2019/04/11/15490851/cerita-caleg-jadi-jubir-prabowo-sandi-dan-gerindra-andre-rosiade-dapat-efek?page=all

"Intinya pemilu ini biayanya sangat besar. Tapi saya tertolong juga dengan pilpres dan pileg yang diselenggarakan serentak karena di saat yang bersamaan saya bertugas menjadi jubir Prabowo-Sandi dan Gerindra," ujar Andre dikutip dari Kompas.  

"Saya dapat efek ekor jas juga. Artinya saya merepresentasikan Gerindra, dan sebaliknya. Saya juga merepresentasikan Prabowo, dan sebaliknya. Dampak itu saya dapatkan," lebih tegas Andre memberikan gambaran mengenai efek ekor jas Pilpres bagi Caleg Gerindra yang menjadi pengusung utama Prabowo. 

Lalu bagaimana dengan Caleg caleg dari parpol pengusung paslon Prabowo lainnya. Bukan hanya untuk kepentingan Caleg tetapi juag untuk kepentingan yang lebih besar dan mendorong terciptanya pemerintahan serta DPR yang kuat. Isu isu stigma negatif sudah kempes, WA Yusril tenggelam dengan tausiah UAS.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun