Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lawan Berat Pak Jokowi Bukan Pak Prabowo?

28 Februari 2019   06:37 Diperbarui: 28 Februari 2019   07:39 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.cnnindonesia.com

Namun belum sampai teman saya menjawab, saya langsung memberikan pernyataan, walau pun saya tidak duduk di barisan paling depan. 

Sudahlah Big Bos, tidak perlu dia harus menjawab, nanti kalau jantungan lagi, kan kasihan dia. 

Kontan suasana menjadi hening. Big Bos tidak berkata apa apa lagi, dan teman saya yang dianggap syukuran mutasi juga tidak menjawab. 

Pertemuan pun ditutup dengan saling maaf memaafkan. Alhamdulillah.

~~

Tidak dapat dipungkiri Pak JokoWi sebagai Petahana ingin kembali sukses memenangkan Pilpres untuk yang ke dua kali. Jumlah dukungan parpol yang diperoleh Pak JokoWi sudah lebih banyak dari pada jumlah  dukungan Parpol yang diperoleh Pak Prabowo. 

Pak JoloWi juga masih menjabat sebagai Presiden sehingga relatif dapat lebih memperoleh kesempatan lebih besar dengan sumber data yang juga jauh lebih besar. Penyebarluasan terhadap dukungan Psk JokoWi dengan berita berita positif juga dapat diperoleh secara masif dari media mainstream. 

sumber: https://news.detik.com/berita/4277236/mardani-2019-ganti-presiden-jihad-jempol-dampaknya-luar-biasa
sumber: https://news.detik.com/berita/4277236/mardani-2019-ganti-presiden-jihad-jempol-dampaknya-luar-biasa
Namun Pak JokoWi yang dulu terkenal dengan media darling itu, bahkan sangat merasa terganggu dengan tagar. Adalah Mardani Ali Sera yang meninisiasi tagar 2019 ganti presiden. T

agar 2019 ganti presiden itu bahkan dilanjutkan dengan aksi pemakaian kaos bergambar tagar ganti presiden. Pak JokoWi sendiri langsung merespon maraknya tagar dan kaoa 2019 ganti presiden itu dengan santai. 

Namun tidak demikian halnya para aktivis  tagar 2019 ganti presiden, mereka mencoba menyeruak di medsos untuk memberikan warna lain dari demokrasi.

 Situasi dan kondisi media mainstream yang sudah lebih memberikan berita positif terhadap Pak JokoWi, dengan viralnya tagar 2019 ganti presiden di medsos, daya kritis masyarakat seakan menemukan bentuk yang efektif dan efisien terhadap upaya mengkritisi Pak jokoWi. Medsos menjadi ladang subur bagi berkembangnya kekuatan ke empat dari pilar demokrasi yang seharusnya dijalankan oleh media mainstream.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun