Selalu Untuk Selamanya
Setia tiba di Jepang. Dengan bantuan kontak kontak Yudi dengan Syala, Setia dijemput Syala di Jepang. Setia mencoba mengingat wajah Syala teman ayahnya sewaktu jumpa di Thailand. Namun Setia tidak perlu pusing memikirkan wajah Syala, karena begitu Setia mendarat di Jepang, Syala sudah mengkontak Syala via WA.Â
"Ikuti perintahku." kata Syala.
Masya Allah. Apa tidak ada kata yang lebih baik dari kata perintah, pikir Setia. Petunjuk kek begitu, agak emosi Setia mendapat perlakuan seperti anak anak dari Syala.
"Hai pemuda tampan, di sini nanti kau akan bertemu dengan gadis gadis cantik. Kau boleh pandang sepuas-puasnya mereka. Tapi jangan sekali sekali, kau ganggu mereka.Â
Sekali mereka merasa kau mengganggu mereka, maka kau akan dikeluarkan dari Jepang. Bukan itu saja, selama 5 tahun, kau tidak boleh masuk ke Jepang." seru Syala.
Setia tertegun melihat Syala didepannya. Bukan karena Setia takut mendengar ancaman sanksi keras bagi pengganggu wanita di Jepang yang diberitahukan  Syala. Namun Setia begitu terpana melihat kecantikan Syala. Setia melihat Syala seolah tak percaya bahwa Setia bisa bersama dengan wanita cantik itu.
"Masih ingat pesanku, pemuda tampan. Patuhi perintahku." seru Syala.
Setia masih belum melepaskan pandangannya ke wajah Syala. Setia seolah ingin menatap wajah Syala lama lama sepuasnya.
"Mengapa kau bengong kayak orang kampung. Â Panggil aku Syala. Ayo ikuti aku. Oh ya siapa namamu ?" lanjut Syala jengah dipandang terus oleh Setia tanpa berkedip, sambil beranjak dari tempat itu.