"Tolong ambil baju."
"Baju." jawab Muthi bingung.
"Baju yang mana ?" tanya Bunda Fitri ikut bingung.
"Kanda Pangeran Sepuh. Bagaimana ini ada apa dengan keponakan kita putri Pembayun ?" tanya Bunda Fitri kepada Pangeran Sepuh Armanda.
"Ada yang aneh dengan putri Pembayun ini Bunda Fitri." kata Pangeran Sepuh Armanda. Suasana padepokan Windu Adi di Dieng Plato pun jadi hening, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Kelihatannya putri Pembayun sedang bermimpi Kakanda ?" tiba-tiba Pangeran Dipo memecah kesunyian.
"Bunda Fitri coba, panggil Mas Teguh 'Gurun' kemarin sahabat putri Pembayun kelihatan sedang berkunjung di sekitar sini.
"Lho kan Kanda pangeran Sepuh yang punya nomornya." seru Bunda Fitri.
Jiah nomor apaan ya. Masa pada jaman itu sudah ada hape.Â
"Putri Pembayun sedang berada dalam dunia mimpi." tanpa diduga tiba-tiba Mas Teguh 'Gurun' sudah berada di antara mereka.Â
"Alhamdulillah, Mas Teguh 'Gurun' sudah sampai di sini. Tadi kami minta bantuan Mas Teguh untuk melihat kondisi keponakan kami, putri Pembayun." seru Pangeran Sepuh Armanda.