"Tapi masih mudaan gue, kan." balas Jebbing.
"udah udah kalian cantik cantik semua, deh, percaya. Tapi ngomong ngomong bagaimana dengan pemuda tampanku, Yani ?" tanya mBak Wahyu langsung kepada Yani. Mbak Wahyu cepat mengambil keputusan itu, supaya pembicaraan tidak melantur ke mana mana lagi.
"Viola ...." seru Yani.
"Viola ...." tanya Pak Edy.
"Ada apa sebenarnya kalian mengajak saya berkumpul bersama dalam satu mobil ini ?" tambah Pak Edy heran dan kecewa. Pak Edy merasa kecewa karena harus berpisah dengan romobongan Ratih dan Mami Dinda tentu saja.Â
"Alhamdulillah. Pak Edy kami ingin menyampaikan kabar gembira, khususnya kepada Pak Edy dan mBak Wahyu." seru Dede.
"Viola sendiri mempunyai misi yang dipesankan kepada mBak Wahyu, sehingga mBak Wahyu pun pindah ke mobil ke rombongan mobil Alphard. Viola minta tolong mBak Wahyu untuk mendapatkan kepastian hubungan antara Viola dengan Yani, salah satu dari Tiga Dara di mobil Alphard itu." tambah Dede.
"Viola sudah mengejar Yani dari Jakarta sampai kawasan Merapi Merbabu. Tapi sampai di Kopeng, hanya dapat berjumpa dengan saya, pak Bamset." pak Bamset pun ikut nimbrung.Â
"Pak Bamset ini sesepuh Salatiga, teman sosmed Viola, pak Edy. Beliau yang memberi tahu kami, kalau Yani sedang menuju ke pantai Indrayanti, ketika kami berjumpa dengan pak Bamset di Kopeng. Pak Bamset juga yang menawarkan Viola untuk membawa mobil Viola, karena pak Bamset khawatir Viola kecapaian. Sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Kopeng, Viola yang membawa mobil. Saya menemani Viola saja." jelas Dede.
"Bukan begitu Viola ?" tanya Dede.
"Betul." jawab Viola pendek. Hati dan pikiran Viola masih dipenuhi tanda tanya besar, bagaimana hasil usaha mBak Wahyu, ibunya, memenuhi permintaan Viola melakukan pendekatan kepada Yani ? Â Apakah usaha mBak Wahyu itu berhasil atau tidak ?