Oh mereka, Tiga Dara ini juga akan pergi ke pantai Indrayanti, dalam hati Mami Dinda itu berucap. Apa yang akan dilakukan laki-laki teman Mahesa itu ya, kalau bertemu dengan Tiga Dara ini di pantai Indrayanti, pikir Mami Dinda.Diam diam Mami Dinda melirik Pak Edy. Mami Dinda ingin tahu, apa yang dikerjakan Pak Edy mendengar percakapan Tiga Dara yang heboh itu. Namun Mami dinda tersipu malu, karena pandangan mata mereka hampir saja berantuk. Rupanya bukan hanya Mami dinda yang ingin melihat Pak Edy, ternyata pada saat yang sama Pak edy juga ingin melihat wajah Mami Dinda. Namun begitu mereka akan bertemu pandang, lagi-lagi Pak Edy menundukkan kepala.
"Yani hati-hati kamu dengan gaya Jebbing. Dia tidak paham arti cinta sederhana." seru Sa Ri.
"Cinta sederhana. Enak saja kamu Sa Ri. Memang bisa dengan cinta sederhana dapat pinjaman mobil Alphard. Cinta sederhana 'emoh' aku." tegas Jebbing.
"Alphard minum premium. Berapa kali kita tadi berhenti di SPBU cari premium terus. Kuhitung lebih dari 10 (sepuluh) kali tadi kamu cari premium, Jebbing Alphard." balas Sa Ri.
Sejenak dara yang dipanggil Jebbing tadi diam, namun kemudian dia bertanya kepada Yani:
"Yani, siapa pemuda yang ingin mengejarmu sampai ke pantai Indrayanti itu. Profesi dia dapat menjamin Alphard tidak ?"Â
"Ah, Tante Jebbing bisa saja. Teman Yani itu baru resign dari kantor tempat dia kerja. Bahkan dia sekarang buka usaha sendiri." jawab gadis yang dipanggil Yani.
"Bagaimana Yani bisa kenal dia ?" sela Sa Ri, seolah tidak mau Sa Ri kalah dengan Jebbing, pada pendekatan  kepada Yani. Kan berabe kalau mereka berdua dekat. Bisa manyun Sa Ri nanti, tidak diajak bicara  di Alphard Jebbing.
"Sebetulnya pemuda itu putera teman sosmed Yani, Tante Wahyu namanya." kata Yani.Â
Mendengar hal itu, Pak Edy bersin berkali-kali. Setelah selesai bersin Pak Edy membaca bacaan Hamdallah:
"Alhamdulillahirobbilalamin."