Temu Kangen Yang Menyentak
Dede merasa bahwa dalam perjalanan kali ini ke Salatiga bukan saja akan merupakan perjalanan yang panjang tetapi juga menyesakkan. Dede tahu dalam perjalanan mereka bertiga, mBak Wahyu, Viola dan Dede sendiri merupakan suatu perjalanan dari meninggalkan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Hal itu terjadi karena adanya permintaan Viola untuk tidak melibatkan Pak Edy dalam perjalanan mereka.Â
Walaupun Viola tahu, bahwa Dede dan juga Viola dulu merupakan staf Pak Edy di kantor. Namun sekali ini Viola minta kepada Dede, supaya Pak Edy belum perlu mengetahui maksud dan tujuan perjalanan mereka. Bahkan Viola berharap, Pak edy tidak akan tahu maksud dan tujuan mereka berangkat ke Salatiga. Â Â
Hal itu karena Viola sudah mencium gelagat, jika sebetulnya Pak Edy naksir mBak Wahyu, ibunya. Sementara Viola juga tahu, jika mBak Wahyu sudah merasa berhutang budi kepada Dede. Sewaktu mBak Wahyu ingin berangkatumroh sebetulnya Viola bingung. Viola kemudian menelpon Dede minta nasehat. Dede kemudian menyarankan kepada Viola, untuk minta tolong rekanan-rekanan Viola yang juga rekanan Dede, untuk dapat membantu Viola memberangkatkan mBak Wahyu umroh.
Kebetulan rekanan kawan Dede dan Viola ada juga yang mempunyai usaha yang bergerak di bidang travel umroh. Pak Raden Arya, salah satu rekanan Dede dan Viola, senang dapat membantu orang-orang yang akan berangkat umroh. Akhirnya berkat pertolongan Pak Raden Arya, mBak Wahyu bisa berangkat umroh. Tentu saja mBak Wahyu tidak dapat melupakan jasa Dede.Â
Apalagi berkah usaha susah payah Dede, termasuk Pak raden Arya, bukan saja mBak Wahyu dapat berangkat umroh, tetapi doa mbak Wahyu sebagai ibu kandung Viola, agar Viola kembali ke jalan yang diridhloi Allah SWT, dikabulkan. Hal itu membuat rasa terima kasih mBak Wahyu kepada Dede semakin besar. Walaupun mBak Wahyu juga tahu, bahwa Pak Edy lah orang yang menyarankan mBak Wahyu untuk berangkat umroh, agar dapat menyelesaikan masalah Viola.Â
Namun memang selama ini mBak Wahyu memandang Pak Edy sebagai friendzone. Mereka sudah terbiasa berteman sejak kecil. Jadi tidak ada yang begitu istimewa dari Pak Edy kepada mbak Wahyu.Â
Berbeda dengan Dede. Menurut mBak Wahyu, Dede sering membantu Viola dalam tugas-tugas kantor. Walaupun mBak Wahyu sendiri tidak begitu paham di antara mereka berdua, Dede dan Viola, orang  yang membantu. Sewaktu Viola masih aktif di kantor,Â
Viola sering menyebut nama Dede. Jika Viola belum pulang ke rumah, padahal hari sudah malam, dan mbak Wahyu mencoba bertanya, mengapa Viola belum pulang juga, Viola sering bilang kalau sedang lembur bersama Dede. Â
"Ibu, Viola menemukan figur Bapak pada pak Dede. Selama ini kan ibu membesarkan Viola seorang. Viola. Insya Allah akan mencoba membantu ibu. Namun hari-hari ini Viola diminta membantu pak Dede.