Sebagai ibu kandung Viola, doa mBak Wahyu, Insya Allah akan  lebih dapat dikabulkan. Konon menurut info, doa dari ibu kandung memang sering makbul. Alhamdulillah Viola tiba-tiba minta resign dari kantor dan mencoba membuka usaha sendiri di rumah.
Pak Edy masih beranggapan bahwa mbak Wahyu akan menerima perasaan hatinya, jika Pak Edy berani mengutarakan isi hatinya kepada mBak Wahyu. Untuk itulah Pak Edy bermaksud melamar mBak Wahyu pada hari raya Fitri kemarin. Namun mengapa mBak wahyu justru pergi bersama Dede. Apakah karena Dede sering lembur di rumah mBak Wahyu, karena menunggu pekerjaannya dibantu Viola.
Memang Pak Edy sering mendengar kalau Dede sering makan sahur di rumah mBak Wahyu. Bahkan bisa jadi Dede juga sering berbuka puasa di sana. Namun mengapa tidak ada gelagat jika ada hubungan antara mBak Wahyu dengan Dede. Lalu mengapa pula mBak Wahyu pergi dengan Dede dan Viola ke lereng Merapi Merbabu.
"Pak Edy, masih ingat saya ?" tiba-tiba ada suara lembut menegur.
"Ratih" sambil tersenyum wanita itu menyebut namanya.
"Ratih Joachim Kun" seru Pak Edy tiba-tiba teringat, setelah melihat wajah Ratih.
"Betul, Pak Edy.
Kita dulu jumpa waktu ada acara kopdar di Bandung." seru ratih.
"Pak Edy mau mencari siapa di sini ?" tanya Ratih.
"Cari...mBak Wahyu .... yang punya rumah ini. Tapi kebetulan mBak Wahyu sedang ke luar kota." terbata-bata Pak Edy mencoba menjawab.
"Oh, Pak Edy cari Tante Wahyu juga. Kami juga mau mencari Tante Wahyu, tapi kebetulan tidak bikin janji. Jadi kita sama-sama tidak bisa ketemu Tante Wahyu.