Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

(Bulan Kemerdekaan RTC) Bola Mata Dinda Berbinar

18 Agustus 2016   07:45 Diperbarui: 18 Agustus 2016   08:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hello, ini Hong Li bukan ?”

“Betul. Kamu siapa, ya ?”

“Kenalkan aku Gondela Praja dan ini sahabatku Garuda Zakti biasa dipanggil GaZa, putra tunggal Ratu Kali Nya Ming dengan almarhum Ki Difangir.”

“Oh ya, hebat sekali kalian. Kenalkan juga ini teman-temanku, Dinda Pertiwi, Tanza Herlambang dan Garukan.”

“Sahrukan, Hong Li, Tanza”, seru Sahrukan membetulkan ucapan Hong Li.

Selamat datang di Indonesia 2045, Sahrukan dan Hong Li, Gondela Praja menyambut Sahrukan yang jauh-jauh datang dari India, dan Hong Li dari Hongkong, serta Tanza yang ingin berkunjung ke tanah air dari tanah rantau Eropa. Indonesia tahun 2045 telah terhubung dengan benua Asia. Dumai berkembang menjadi  Pintu Gerbang Indonesia Barat bukan hanya ke Malaka, Malaysia tetapi bahkan benua Asia. Arus barang dan jasa serta Transportasi, Telekomunikasi serta Tehnologi telah nyaris full power mendorong kemajuan anak-anak bangsa dan bangsa-bangsa lain di seluruh pelosok dunia untuk melihat Indonesia.

Tidak lagi dijumpai krisis listrik, atau byar pet seperti pada masa-masa lalu. Di hampir setiap perkebunan sawit telah dikembangkan pembangkit listrik dari limbah sawit. Tidak ada lagi berita kekurangan suplai daging sapi yang membuat daging sapi sering melonjak tinggi, karena harus impor sapi dari Ausie. Di hampir setiap perkebunan sawit dilakukan tumpang sari sawit dengan ternak sapi. Makanan untuk sapi dapat diperoleh dari daun pohon sawit yang diolah dengan mesin yang listriknya dari limbah pengolahan sawit menjadi CPO. Ada pun kebutuhan pupuk untuk pertumbuhan pohon sawit didapatkan dari kotoran sapi.

Di samping itu telah pula dikembangkan tanaman singkong. Pembangunan pabrik pengolahan singkong untuk digunakan sebagai bahan baku pulp. Walaupun singkong masih ada yang mengolah menjadi kripik singkong baik pedas maupun manis, namun pasar dari produksi singkong justru banyak diserap pabrik tepung tapioka.

Jalur kereta api dari Medan, Dumai, Pekanbaru, Jambi, Palembang hingga Lampung telah terkoneksi. Mode tranportasi di Sumatera sudah berkembang pesat sejak energi listrik sudah bukan hanya disuplai dari PLTA, PLTG maupun pembangkit batu bara tetapi juga dari pengembangan energi listrik dari pengolahan limbah hasil indistri CPO.

“Foto foto selfi Dinda Pertiwi dapat menjadi saksi, bagaimana 30 tahun yang lalu, Indonesia masih banyak mengalami masalah dalam hal energi, transportasi dan industri. Namun sejak dibangunnya Jembatan Dumai Malaka dan Jembatan Selat Sunda, Indonesia bangkit dan secara perlahan mulai berjaya. Indonesia menjadi bola mata dunia. Dinda Pertiwi dapat bercerita banyak dari foto-foto selfinya, bukan begitu Dinda ?”, seru Gondela Praja sambil menatap bola mata Dinda Pertiwi dengan penuh makna.

Dinda Pertiwi dengan sigap menunjukkan foto-foto selfinya. Sahrukan, Hong Li dan Tanza memperhatikan penjelasan Dinda Pertiwi dengan seksama. Kondisi Indonesia tahun 2045 memang sungguh jauh berbeda dengan foto-foto selfi Dinda 30 tahun sebelumnya. Dinda pun dengan penuh semangat memberikan informasi mengenai hali itu. Gondela Praja dan Gaza melihat itu semua dengan bangga. Tangan Dinda tak henti-hentinya mengklik foto-foto, sementara bola mata Dinda berbinar. Kekhawatirannya 30 tahun yang lalu pada saat memposting foto selfi tidak terbukti. Kejayaan  Indonesia jaman Sriwijaya telah kembali. Dari Sumatera, Indonesia menjadi Bola Mata Dunia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun