Tidak lama kemudian Panembahan Jati dan mBah Kikuk menyingkir dari rombongan Ki Ageng Batman.Â
Sementara Ki Ageng Batman sendiri masih tersipu-sipu naik Perahu Surya, bukan disibukkan bagaimana mengatasi masalah Adhieyasa, tetapi Ki Ageng Batman justru disibukkan dengan tiga orang wanita dalam Perahu Surya tersebut.Â
MBak 00 weibe yang cemas terhadap nasib ke dua anak persusuannya, Adhieyasa dan Slamet Raharjo Jati. Putri Biyan yang sedih memikirkan bagaimana nasib Adhieyasa ke depan. Dari kecil Adhieyasa walaupun dianugerahi kekuatan Setrum 35000 megawatt, tetapi nasibnya naik turun bagaikan roller coaster. Sementara Miss Kiara tersenyum bangga, karena aksinya dapat membuat Ki Ageng Batman memperhatikan Miss Kiara. Jangan pikirkan lagi, apa yang ada dalam benak Ki Ageng Batman, Adhieyasa ? Bukan. Slamet Raharjo Jati ? Bukan.
"Man. Kasihan dirimu. Menyepi di lereng gunung SuSu. Lihat aku. Ki Ageng Batman terbang naik Perahu"
"Perahu Surya, Ki Ageng", bisik Miss Kiara.
"Perahu Surya, Man. Sungguh kasihan dirimu."
Â
Tiba-tiba mBah Kikuk bangkit dari duduknya.
Panembahan Jati hanya tersenyum melihat tingkah mBah Kikuk.
"Panembahan. Kita harus balik kanan. Panembahan Jati memang bijaksana."
"Baru tahu", sela Panembahan Jati.