Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Adhieyasa Jumpa Putri Raisani di Tanjung Pinang, Lima Membisikkan Suatu Rahasia kepada Pujangga Halim

20 Juni 2016   11:35 Diperbarui: 20 Juni 2016   11:44 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Adhieyasa, kenalkan ini Putri Raisani, putri tunggal kami."

Adhieyasa acuh saja ketika dikenalkan dengan Putri Raisani. Namun ketika kemudian Adhieyasa salaman dengan Putri Raisani, Adhieyasa merasa terkejut. Seperti ada kekuatan ghaib, yang membuat ke dua tangan Adhieyasa sulit lepas dari salamannya dengan Putri Raisani. Putri Raisani pun seperti ingin tersenyum mesra begitu bersalamam dengan Adhieyasa. Ada pun Pujangga Halim tidak dapat berkata-kata, karena sebetulnya Pujangga Halim sangat bahagai seandainya Adhieyasa dapat berjodoh dengan Putri Raisani. Dalam kebingungannya, Pujangga Halim melihat cahaya yang terang benderang ke luar dari ubun ubun Adhieyasa dan Putri Raisani. Cahaya itu makin lama makin kuat bersinar. Hal tersebut tentu membuat Pujangga Halim terpana. 

Namun ternyata bukan hanya Pujangga Halim yang melihat peristiwa itu, Lima isteri Adhieyasa juga. Namun tiba-tiba Lima seperti mendapat kekuatan untuk mengatakan sesuatu kepada Pujangga Halim.

"Paman Pujangga" bisik Lima. 

"Mohon Paman Pujangga segera meninggalkan tempat ini. Sepertinya kita hidup di waktu yang berbeda. Lima akan mencoba membantu Putri Raisani, putri Paman. Lima melihat ada sesuatu yang mengganggu Putri Raisani. Pada saatnya nanti Lima akan membantu mempersatukan Putri Raisani dengan Adhieyasa. Namun bukan sekarang saatnya. Mohon paman Pujangga Halim dapat memaklumi. Harap paman Pujangga Halim dapat mengikuti saran Lima, untuk segera kembali ke tempat Paman"

Pujangga Halim sekali lagi merasa kalau mendapat bisikan dari Lima, tetapi kali ini lebih jelas dan lebih tegas. Oleh karena itu Pujangga Halim segera mengajak Bunda Lilik dan Putri Raisani untuk meninggalkan tempat itu, untuk segera kembali ke Jakarta.

Sementara Adhieyasa, hanya termangu ketika dia bertanya kepada Lima;

"Lima"

"Ya. Adhie, suamiku yang ganteng"

"Perasaan tadi ada yang mengenalkan diri sebagai paman Pujangga Halim. Adhieyasa bingung, tapi katena segan, Adhieyasa pura-pura kenal saja"

"Ah itu perasaan Adhie ganteng saja. Bagaimana berlayar kita tadi malam ? Apakah Adhie merasa nikmat ?" Lima bertanya kepada Adhieyasa sambil mencubiti pinggang Adhieyasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun