"Apa yang belum kau ketahui dariku Lima ?"
"Rahasia itu"
"Ceritakanlah padaku"
Ke dua mata Lima berbinar binar. Ke dua tangannya menegang ke dua tangan Adhie, lalu mengguncangkannya:
"Lima siap mendenganya dari mu Adhie. Apa pun itu. Aku percaya padamu Adhie. Mata hatiku bisa melihatmu. Kau orang yang bisa dipercaya."
"Lima"
"Ya. Bapak kepala plontos itu pasti tidak main main. Walaupun aku tidak mengenalnya."
"Ayo kira berkemas kalau begitu"
"Maksudmu kita akan meninggalkan Rupat Utara yang indah ini ?"
"Banyak tempat lain yang akan kita kunjungi lagi"
"Kira. Kau mengambil keputusan tanpa berunding dengan Lima dulu, Adhie ?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!