"Pa ... Paduka. Sebenarnya siapa ?"
"Oh wilayah kerajaaan Matraman Raya ini, merupakan wilayah kekuasaanku"
"Jadi Paduka Raja Difangir yang terkenal itu ?"
"Terkenal apanya "
"Paduka merupakan idola kalangan independen. Aksi Paduka sebagai Calon Independen telah mengguncang dunia."
"Dunia apa. Paling paling dunia emjeka"
"Hayo kita, minum dulu di cafe"
Putri Raisani seperti kerbau dicocok hidungnya. Ikut saja, ke mana di bawa Raja Difangir.
Setelah mereka minum-minum. Nampak pengawal Raja Difangir telah tiba, tapi tidak berani mendekat. Namun tiba-tiba Ayahanda Pujangga Halim muncul. Putri Raisani bingung mau menjelaskan kepada Ayahanda, bagaimana semua ini terjadi.
"Puput. mengapa kamu duduk di sini. Kapan kamu kenal dengan Paduka Raja Difangir ?"
"Mohon Paman Pujangga Halim tidak marah. Sesungguhnya Putri Raisani duduk di sini, karena saya yang mengajaknya"
"Baik, tetapi karena hari sudah malam, Ayah minta, Puput patuh pada perintah Ayah. Kita istirahat dulu. Besuk masih ada waktu lagi. Bukan begitu Paduka "