"Membaca Qur'an tak tahu arti, apalah guna."
"Membaca Qur'an tak tahu arti apalah guna."
Agak terganggu saya mendengar senandung ini. Perlahan saya buka pintu. Di luar nampak ada serombongan anak-anak sedang pulang ngaji. Kelihatan masih ada yang bawa Al Qur'an. Tiba-tiba mereka teriak lagi.
"Membaca Qur'an tak tahu arti, apalah guna"
"Eh, kamu", saya kejar salah satu anak agak kecilan, yang paling dekat dengan jangkauan.
Mukanya pucat, ketakutan, karena bajunya saya cengkeram.
"Coba kamu ulangi, senandung tadi!"
"Membaca Qur'an tak tahu arti, apalah guna"
"Berani kamu ya. Masih bawa Al Qur'an. Tapi bersenandung seperti itu!"
"Ampun, Pak. Saya cuma ikut-ikutan teman"
"Ikutan, ikutan, apa ? Kalau sudah berani ngomong harus berani bertanggung jawab"