Menjelang pergantian bulan ini, seperti biasa muncul pesan berantai tentang keutamaan puasa Rajab.
Pesan di atas (sebagaimana di screenshot) menyampaikan bahwa pahala puasa rajab seperti ibadah 700 tahun, dan sekedar mengingatkan saja mendapatkan pahala ibadah 80 tahun.Â
Secara logika, hal ini tidaklah masuk akal. Bagaimana bisa cuma mengingatkan saja mendapat pahala 80 tahun?
Dan, bagaimana bisa puasa 3 hari saja mendapat pahala ibadah 700 tahun, sedangkan ibadah yang lain saja tidak seperti itu?
Ambil contoh misalnya puasa 6 hari di bulan syawal, itu pun pahalanya sebatas pahala puasa 1 tahun.
Sementara puasa yang lain pun tak mencapai angka sekian itu. Baik, itu tadi dari sisi nalar logis.
Selanjutnya dari sisi keilmuan, dari ilmu hadits, yang disampaikan tersebut adalah hadits palsu.
Artinya adalah, sebuah hal yang sebenarnya bukan berasal dari Rasulullah, kemudian diatasnamakan berasal dari beliau.
Sedangkan hadits palsu sama sekali tidak bisa dijadikan pedoman dalam pelaksanaan ibadah.
Katakanlah seperti ini, pembaca diberitahu bahwa di Yogyakarta ada sebuah gunung salju yang sangat indah, dan ini adalah gunung yang paling indah di Indonesia.
Kemudian pembaca dari Sulawesi mendengar berita tersebut, selanjutnya memutuskan bertamasya ke Jogja untuk mengunjungi gunung tersebut, tentu tidak ketemu, wong beritanya saja hoax.