Dulu, depan rumah adalah areal kosong milik sebuah perusahan pengembang. Kini, hampir seluruhnya sudah didirikan bangunan dan hanya menyisakan satu atau dua kapling tanah kosong. Jadi sudah ramai suasananya.
Komplek itu jadi salah satu tempat bermain si bocil dan teman-temannya. Anak saya, meski seorang laki-laki, kerap bercerita tentang hal-hal yang dialaminya. Termasuk tentang apa yang dilihatnya sore itu. Ia bercerita ke ibunya yang kemudian sampai pula ke telinga saya.
Istri bilang kalau si sulung barusan lihat "Sadako" di kamar ke dua, kamar yang biasa kugunakan untuk bekerja saat work from home.
Ya Allah, ada lagi?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!