Meski lama, perjalanan pulang kampung selalu terasa ringan. Sedikit berbeda dengan perjalanan balik.
Sayangnya, mudik tahun ini terancam gagal. Covid-19-lah biang keroknya.
Sebulan lalu, sama sekali tak terbersit di pikiran bahwa tradisi tahunan ini akan mengalami gangguan. Optimis dalam 2 bulan ke depan, saya akan kembali mengayuh sepeda bersama anak sulung di tengah persawahan di dekat rumah orang tua. Sambil memandang kereta Pramex yang melaju dari Yogya ke Solo atau sebaliknya.
Meski saat ini sudah banyak ditumbuhi bangunan, baik rumah tinggal, pabrik atau bangunan lainnya, masih cukup tersisa lahan hijau yang ditanami padi ataupun tanaman lainnya.Â
Lumayan untuk memanjakan mata yang saban hari hanya dihadapkan pada ramainya lalu lintas di ibu kota.Â
Batal mudik, pasti ada yang hilang. Yang pasti adalah momen silaturahmi dengan keluarga besar dan tetangga di kampung. Bisa jadi bukan hanya saya dan keluarga kecil yang kehilangan momen itu. Namun saudara-saudara yang kebanyakan tinggal di Jawa Timur pun akan mengalami hal serupa.Â
Saat menelpon orang tua akhir pekan lalu pun, ibu bercerita bahwa suasana di sana pun turut sepi karena wabah ini. Meski belum ada kabar akan adanya karantina wilayah.
Tak Ada Mudik Idul Fitri, Idul Adha Saja
Jika ternyata 2 bulan lagi gagal mudik, nampaknya Idul Adha menjadi opsi pengganti. Namun permasalahannya ada pada durasi liburan yang pendek.Â
Mengajukan cuti pun, tak bisa terlalu banyak. Kecuali jika ada andil dari pemerintah sebagai kompensasi dari kampanye tak pulang mudik tahun ini. Sebagaimana yang dilakukan pada penambahan libur Idul Fitri 2020.
Bagaimanapun juga, kejadian kali ini adalah kejadian luar biasa yang memerlukan pengorbanan semua pihak. Saat ini, saya berpikir kalaupun pemerintah dan semua pihak mampu menekan laju Covid-19 sebelum lebaran tiba, mudik tetap batal.
Kemenhub dan Pemerintah Provinsi DKI sudah membatalkan programnya. Tak menutup kemungkinan instansi lain akan menyusul, baik negeri maupun swasta. Makin yakin saat membaca berita bahwa pemerintah tengah menyiapkan kebijakan larangan mudik 2020.