Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sudah Tepatkah Penilaian Atasan Terhadapmu?

23 Februari 2020   23:14 Diperbarui: 27 Februari 2020   18:09 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setiap proses yang berjalan normal, pasti ada andil dari seseorang di belakangnya" 

Semua Orang ada Andilnya

Pernyataan itu diucapkan Cipluk kepada rekan kerjanya, Srintil, saat mereka makan siang bareng di kantin belakang kantor. Gadis berambut lurus sebahu itu melanjutkan perkataannya dengan memberikan sebuah contoh.

"Coba mas-mas tukang sampah di kost kita itu libur seminggu, berapa kantong kresek yang cementhel di pager depan coba? Ra umum akehe mesti (-Nggak ketulungan banyaknya)," tukasnya diikuti sedotan bibirnya pada segelas ss teh manis di hadapannya.

Srintil cuma manggut-manggut tanda mengerti, meski sebelumnya pun dia juga sudah tahu perihal itu.

Pembicaraan mereka bukan tanpa sebab. Beberapa waktu lalu mereka mendapatkan penilaian yang dirasa kurang mewakili kinerja di kantor. Simpelnya, sudah maksimal menjalankan tugas, tapi dikasih nilai BC doang.

Tentu hal itu tak melegakan Cipluk dan Srintil. Mereka tentu mengharapkan hasil penilaian yang bagus terhadap kinerjanya. Bagi mereka, tugas keseharian yang dijalankan sudah cukup membuat aliran pekerjaan berjalan lancar-lancar saja. 

Lagipula, hubungan mereka dengan rekan-rekan satu departemennya aman terkendali. Bahkan bisa dibilang mewujudkan sebuah harmoni yang solid-lid, meski kadang dihiasi oleh ungkapan si Cipluk "Byuh, byuh..kerjaan kok kaya lampu ijo, nggak pake brenti..". Tapi toh semua terselesaikan dengan sentosa.

Saat Atasan Bilang,"Kerja Lebih Baik Lagi"

Srintil yang sedari tadi mendengarkan ceramah seniornya akhirnya nyeplos, "Tapi apa bener, bos kita tu nggak ngliat kalau kita sudah mberesi semua kerjaan yang dikasih to, Yu (-mbak yu)?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun