Skull breaker, jika diterjemahkan secara harfiah akan berarti pemecah tengkorak. Sebuah nama yang terdengar mengandung iktikad buruk. Ngeri, deh.
Kalau Celaka, Lucu
Ada ungkapan yang pernah saya dapati dari sebuah acara komedi, 'kalau sakit, lucu.' Dan ternyata hal itu nyata dijumpai di beberapa tayangan yang mengundang tawa pemirsanya baik melihat langsung maupun dari televisi.Â
Saat si korban mengalami kesialan maka pecahlah tawa penikmat acara. Jatuh, terkena pukulan dan sebagainya, baik adegan itu benar-benar mengalami kesakitan atau sekadar akting.
Tayangan anak-anak pun akrab dengan adegan 'menyakitkan' seperti itu. Contohnya kartun Tom and Jerry, yang berisi adegan kejar-kejaran dan pukul-pukulan antara si Tom dan si tikus, Jerry. Atau tayangan lain, Larva dan juga si tokek di gurun pasir, Oscar.Â
Dan kini, viral sebuah permainan yang melibatkan 3 orang yang jika dinalar dengan akal sehat, maka sama sekali hal itu bukan sebuah lelucon. Meski si pemain, setidaknya 2 orang diantara mereka berharap apa yang mereka lakukan hanya sebatas permainan sambil lalu.Â
Skull Breaker, Namanya Saja Sudah Ngeri
Sore ini, permainan itu diangkat dalam sebuah pembahasan di stasiun televisi swasta.Â
Skull breaker, jika diterjemahkan secara harfiah akan berarti pemecah tengkorak. Sebuah nama yang terdengar mengandung iktikad buruk. Ngeri, deh.
Entah apa yang berada dalam benak si pemain. Rasanya kok susah membayangkan bahwa dia tak mengetahui akibat dari permainan itu. Bukan cuma anak kecil, remaja yang seharusnya bisa membedakan mana permainan wajar dan mana yang berbahaya pun melakukannya.
Situs Viraltabs melaporkan bahwa sebuah video yang menayangkan 3 orang yang tengah memperagakan tantangan skull breaker diambil di Santo Tomas de Aquino School, Caracas. Menurut media lokal, tantangan di media sosial itu melanda seluruh Amerika Latin yang membuat orang tua khawatir karena dapat mengakibatkan cedera kepala serius.
Akun twitter @yasalebanon memberitakan bahwa permainan yang viral melalui tiktok dan twitter itu telah merenggut nyawa remaja yang terjatuh akibat ulah temannya. Namun belum ada informasi mengenai kebenaran kabar itu. Terlepas dari benar atau tidaknya twit tersebut, bahaya akibat tantangan skull breaker jelas menanti.
Dilansir Kompas.com, dokter Spesialis Ortopedi, Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, menjelaskan bahwa tindakan seperti dalam skull breaker challenge dapat berakibat fatal. Di antaranya adalah kecacatan bahkan kematian.
"Posisi terjatuh pada permainan ini bisa terjadi benturan. Benturan di kepala dan leher bisa mengakibatkan efek coup contra, sehingga bisa terjadi pendarahan di otak,"Â ujarnya.
Terlepas dari semua itu, ternyata di belahan bumi lain, lelucon pun kadang dikail dari celaka yang menimpa orang lain. Katakanlah permainan itu tak memiliki bahaya yang besar, namun sudah barang tentu seseorang mengalami hal yang tak mengenakkan secara fisik. Dan hal itulah yang ditertawakan. Ironis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H