Apa yang disampaikan Umar itu begitu nyata di hadapan kita. Seiring dengan mudahnya akses ke internet, banyak muslim awam yang mengakses informasi dari situs-situs atau sumber-sumber yang diyakininya sebagai sumber sahih dalam menggali ilmu agama.
Padahal para ulama menggariskan pentingnya ketersambungan ilmu atau yang biasa disebut sebagai sanad keilmuan. Dengan sanad, seorang murid tak hanya diharapkan dapat mewarisi ilmu dari sang guru, melainkan juga akhlak gurunya yang baik.
Tak perlu jauh-jauh sampai dengan ekstrimisme para teroris, kini di sekeliling kita banyak muslim pemula yang sudah merasa pintar daripada muslim lain hanya karena kerap membuka situs-situs islami. Tak mengherankan jika belajar agama secara autodidak adalah sebuah kesalahan fatal dalam cara beragama. Dan bukan tak mungkin, media itu menjadi salah satu jalan untuk menularkan radikalisme pemikiran yang pada gilirannya dapat bergerak menjadi radikalisme dalam tindakan.
Baca juga artikel lainnya :
- Polemik Pemulangan Eks-ISIS, dari Eksekutif hingga Mantan Teroris
- Evolusi Suzuki MotoGP di Era Mesin 4 Tak
- Panik, Kucing pun Jadi Korban Virus Korona
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H