Mereka yang diikuti fatwanya oleh para "muslim fanatics", yang menggariskan bahwa membela negara adalah sebuah kewajiban suci rasanya tak pantas untuk dibandingkan dengan para penyeru jihad masa kini yang sejatinya menyembunyikan agendanya di belakang punggung mereka.
Orang-orang masa kini itu telah meminjam paksa istilah historis "moslem fanatic" yang disandang para pejuang yang tergabung dalam laskar Hizbullah, para kiai dan para santrinya serta para pendamba kemerdekaan lainnya untuk disematkan pada bulu dombanya.
Dan nereka hendak meminjam seruan takbir Bung Tomo yang menggelorakan semangat bela negara dengan seruan takbir politik mereka.
Jangan lupakan sejarah, pun jangan membelokkan sejarah untuk kepentingan golongan.
"Ck,ck,ck..Opo gak isin to arek-arek iku. Wis salah, nyalahke, misuhan sisan", pungkas mbak Risma mengakhiri deskripsinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H