Free practise 3Â (FP3) sudah dilalui. Dan Marquez masih mencatatkan diri sebagai pebalap tercepat di sesi hari Sabtu ini. Disusul oleh sang rising star dari tim Yamaha Petronas SRT, Fabio Quartararo yang dapat memperbaiki waktu free practice 2 di hari Jumat.
Juara GP Belanda pekan lalu, Maverick Vinales menjadi yang ke tiga sementara rekan setimnya, Valentino Rossi harus menutup sesi dengan berada di posisi ke-11.
Seri Sachsenring adalah seri ke-9 yang digelar menjelang libur pertengahan musim. Balapan esok hari pastinya dinantikan para fans Yamaha menyusul kesuksesan Vinales menguasai Assen pekan lalu.Â
Meski Marquez yang berada di podium ke dua mengaku sengaja tak mengejar kemenangan karena tak sempurnanya performa motor terkait masalah grip ban.Â
GP Jerman kali ini juga akan ditandai dengan absennya Jorge Lorenzo karena cedera yang dialaminya saat latihan bebas GP Belanda. Posisinya akan digantikan oleh pebalap HRC asal Jerman, Stefan Bradl, yang akan memulai race dari posisi start 14.
Mengenai Sachsenring, ada beberapa pernik mengenainya. Berikut ini diantaranya :
1. Terancam dicoret dari kalender MotoGPÂ Pada awal tahun lalu, pengelola sirkuit Sachsenring --ADAC-- mengakhiri kontrak dengan Dorna karena terbelit masalah keuangan. Padahal sebenarnya kontrak dengan Dorna baru berakhir pada 2021.
Namun kepastian bahwa Jerman akan menggelar grandprix motor diutarakan oleh CEO Dorna, Cermelo Ezpeleta pada Juli 2018 lalu. Salah satu dukungan datang dari menteri presiden wilayah Saxony / Sachsen, Michael Kretschmer. Dan akhirnya Juli ini para penggemar Motogp di Jerman masih akan menikmati GP Sachsenring.
Sirkuit sepanjang 3,7 km itu memiliki sebuah ciri khas yang membedakannya dengan sirkuit-sirkuit lain pada umumnya, yakni arah para pebalap memacu motornya yang berlawanan dengan arah jarum jam.
2. Marquez buru rekor RossiSampai musim 2018, Marc Marquez telah mencatat 9 kali kemenangan di Sachsenring. Kemenangan pertama diraihnya saat membalap di GP 125 tahun 2010.Â
Dua tahun setelahnya, dia kembali menjuarai GP Jerman saat menjadi rider Moto2. Tradisi itu berlanjut saat sang spaniard beralih di Motogp. Dari 2013 sampai 2018, Marquez mengantongi 6 kemenangan di lintasan anti clockwise itu.Â
Jika pada gelaran besok Marquez dapat kembali memenangi balap, dia akan dapat menyamai rekor Valentino Rossi yang mengukir 7 kali kemenangan beruntun pada sirkuit yang sama. Rossi adalah penguasa sirkuit Mugello dari tahun 2002 hingga 2008.
3. Petrucci aman di Ducati hingga 2020Pada konferensi pers yang digelar pada Kamis (4/7/2019), Petrucci menyatakan bahwa dirinya telah memperpanjang kontrak sebagai pebalap Mission Winnow Ducati hingga 2020.
Sejatinya, Petrux hanya dikontrak untuk menjadi tandem Dovizioso hingga akhir musim 2019. Namun capaiannya di paruh musim ini, nampaknya membuat Ducati berpikir bahwa dia layak mendapatkan perpanjangan kontrak hingga setahun lagi.
Saat ini, Petucci berada di posisi ke tiga klasemen sementara menggeser Alex Rins yang pekan lalu gagal memperoleh poin karena mengalami crash.
4. Juara Dunia GP 50 cc dan GP 80 cc Stefan Dorflinger masuk Hall of FameStefan Dorflinger adalah pebalap Jerman berdarah Swiss yang menjadi juara dunia GP kelas 50 cc pada 1982 dan 1983. Lalu pada 1984 saat kelas 80 cc pertama kali dipertandingkan, Dolfinger berhasil menjadi juara perdananya. Capaian itu dipertahankannya setahun kemudian.
Dolfinger mengawali karirnya di kelas 50 cc pada 1973. Lalu pada 1976 dia membalap di 2 kelas sekaligus yakni 50 cc dan 125 cc. Pada 1983 dia berhasil memenangkan 3 seri dan menjadi juara dunia kelas 50 cc.
Belapan di tahun 1990 menjadi musim terakhirnya di GP 80 cc. Selama 18 tahun karirnya di GP motor, Dolfinger mencatat 18 kali kemenangan.
5. Lorenzo kembali ke Ducati musim depan?Manajer Ducati Team, Davide Tardozzi, mengaku terkejut atas munculnya gosip bahwa Lorenzo ingin kembali ke Ducati tahun depan. Hal itu dikemukakannya kepada GPOne beberapa waktu lalu.
Tardozzi mengaku tidak mendapatkan kontak apapun dari Lorenzo. Gosip itu tak lain muncul karena melihat fakta bahwa hingga kini, Lorenzo belum menunjukkan potensinya bersama Repsol Honda.Â
Dalam hal ini, Tardozzi yakin Lorenzo akan dapat bangkit sebagaimana saat masih memacu Desmosedici GP18 tahun lalu. Meski tahun pertamanya bersama Ducati menempatkannya pada posisi ke-7 klasemen 2017, Lorenzo tak berhasil memenangkan sekali seri pun di tahun itu.Â
Baru setelah setahun mengendarai Desmosedici, X-fuera mampu mengoleksi 3 kemenangan bersama Ducati di tahun 2018.
Apakah hal yang sama akan terjadi pada kebersamaaannya dengan Honda? Kita lihat saja nanti.
Baca artikel terkait Motogp lainnya :
- Rossi atau Marquez, Siapa Lebih Baik?Â
- Kembalinya Vinales, Alotnya Quartararo, dan Malangnya Rins
- Catatan Tentang Motul TT Assen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H